Ambon - Gempa tektonik berkekutan 5,3 Skala Richter (SR) menguncang Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual, Maluku, Rabu pagi, sekitar pukul 07.34 WIT. Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Benny Sipolo, di Ambon, Rabu, mengatakan, pusat gempa di 5.14 Lintang Selatan - 133.64 Bujur Timur atau 108 KM arah Timur Laut Langgur, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara. Gempa pada kedalaman 11 KM di bawah laut tersebut kurang dirasakan masyarakat di dua daerah itu. Hanya saja, Benny memastikan pemantauan intensif dilakukan guna mengantisipasi gempa susulan maupun peristiwa serupa terjadi di daerah lainnya di Maluku.
"Maluku termasuk daerah rawan gempa di Indonesia sehingga pemantauan intensif dilakukan guna mengantisipasi korban dalam jumlah besar sekiranya guncangannya berkapasitas besar maupun kemungkinan terjadi tsunami," tandasnya.
Adolof Unawekly, salah seorang warga Langgur mengatakan guncangan gempa tidak dirasakan di sana. "Aktivitas masyarakat berlangsung sebagaimana biasanya karena guncangan gempa memang tidak dirasakan," ujarnya.
Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia. Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan. Daerah-daerah rawan gempa di Maluku di antaranya wilayah-wilayah bagian tenggara, Pulau Ambon, Seram dan Buru. Sedangkan pusat patahan di antaranya berada di Laut Ambon dan Seram Bagian Barat. (ANTARA News)
Sementara itu Gempa bumi juga mengguncang kota Padang, Sumatera Barat. Kekuatan gempa sebesar 4,7 Skala Richter (SR) dan berpusat di daratan.
Informasi dari situs Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi sekitar pukul 04.37 WIB. Pusat gempa berada di 19 km barat daya Kota Padang dengan kedalaman 62 kilometer.
Gempa ini dipastikan tidak berpotensi tsunami. Belum ada laporan korban atau kerusakan akibat kejadian ini.
