Pagaralam, Sumsel - Sebanyak 37 rumah di Kelurahan Lubukbuntak dan Perahudipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Rabu sore, rusak dihantam angin puting beliung. Angin puting beliung ini tidak hanya merusak rumah warga di tiga dusun, juga merobohkan puluhan pohon dan tanaman padi milik petani setempat.
"Angin puting beliung diawali dengan gumpalan asap tebal berputar-putar menjulang tinggi ke udara, kemudian merusak puluhan bangunan rumah terbuat dari kayu beratap seng di Tanjung Menang, setelah itu bergerak menuju Dusun Tebadgunung dan Dusun Lubukbuntak," kata Sekretaris Camat Dempo Selatan, Amrullah Karim.
Menurut dia, bangunan yang mengalami kerusakan akibat hantaman angin puting beliung mencapai 37 rumah, yaitu lima rumah warga di Dusun Tanjungmemang, Kelurahan Perahudipo, 20 rumah di Dusun Lubukbuntak, dan 12 rumah di Tebadgunung, Kelurahan Lubukbuntak, Kecamatan Pagaralam, Selatan. "Rumah yang mengalami kerusakan cukup parah ada enam, dua di Dusun Tanjungmemang, dan empat di Lubukbuntak, yaitu milik Indra, Anwar, Saharudin, Idaman, dan Rudi," kata dia.
Sedangkan 31 rumah lagi, kata Amrullah, hanya mengalami kerusakan ringan, seperti ada beberapa dinding dan atap terlepas. "Sementara rumah yang mengalami kerusakan berat, sebagian besar atap terlepas terbawa angin hingga puluhan meter dan ada juga yang roboh," kata dia lagi. Ia menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya bangunan milik warga di tiga dusun yang mengalami kerusakan berat dan ringan.
Kerugian yang diakibatkan kerusakan itu, kata dia, meskipun rusak berat semua bahan bangunan masih bisa digunakan untuk perbaikan, sehingga hanya sekitar puluhan juta rupiah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagaralam Herawadi, didampingi Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Yusman Sohar mengakui, memang kondisi perubahan cuaca yang sering terjadi di Pagaralam dapat menimbulkan angin kencang dan puting beliung, termasuk yang terjadi di wilayah Kecamatan Dempo Selatan.
"Saat ini kami baru melakukan pendataan sementara terhadap bangunan yang mengalami kerusakan, mengingat kejadian sekitar pukul 16.30 WIB, dan saat pengecekan di lapangan kondisinya sudah gelap," ujar dia.
Dia mengemukakan, ancaman angin puting beliung ini juga tidak hanya di satu tempat, tapi juga menyebar hampir di setiap tempat di Kecamatan Dempo Selatan. "Namun dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa, warga hanya mengalami kerusakan bangunan rumah, enam rumah rusak berat dan puluhan lainnya hanya rusak ringan," ujar dia.
"Angin puting beliung diawali dengan gumpalan asap tebal berputar-putar menjulang tinggi ke udara, kemudian merusak puluhan bangunan rumah terbuat dari kayu beratap seng di Tanjung Menang, setelah itu bergerak menuju Dusun Tebadgunung dan Dusun Lubukbuntak," kata Sekretaris Camat Dempo Selatan, Amrullah Karim.
Menurut dia, bangunan yang mengalami kerusakan akibat hantaman angin puting beliung mencapai 37 rumah, yaitu lima rumah warga di Dusun Tanjungmemang, Kelurahan Perahudipo, 20 rumah di Dusun Lubukbuntak, dan 12 rumah di Tebadgunung, Kelurahan Lubukbuntak, Kecamatan Pagaralam, Selatan. "Rumah yang mengalami kerusakan cukup parah ada enam, dua di Dusun Tanjungmemang, dan empat di Lubukbuntak, yaitu milik Indra, Anwar, Saharudin, Idaman, dan Rudi," kata dia.
Sedangkan 31 rumah lagi, kata Amrullah, hanya mengalami kerusakan ringan, seperti ada beberapa dinding dan atap terlepas. "Sementara rumah yang mengalami kerusakan berat, sebagian besar atap terlepas terbawa angin hingga puluhan meter dan ada juga yang roboh," kata dia lagi. Ia menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya bangunan milik warga di tiga dusun yang mengalami kerusakan berat dan ringan.
Kerugian yang diakibatkan kerusakan itu, kata dia, meskipun rusak berat semua bahan bangunan masih bisa digunakan untuk perbaikan, sehingga hanya sekitar puluhan juta rupiah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagaralam Herawadi, didampingi Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Yusman Sohar mengakui, memang kondisi perubahan cuaca yang sering terjadi di Pagaralam dapat menimbulkan angin kencang dan puting beliung, termasuk yang terjadi di wilayah Kecamatan Dempo Selatan.
"Saat ini kami baru melakukan pendataan sementara terhadap bangunan yang mengalami kerusakan, mengingat kejadian sekitar pukul 16.30 WIB, dan saat pengecekan di lapangan kondisinya sudah gelap," ujar dia.
Dia mengemukakan, ancaman angin puting beliung ini juga tidak hanya di satu tempat, tapi juga menyebar hampir di setiap tempat di Kecamatan Dempo Selatan. "Namun dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa, warga hanya mengalami kerusakan bangunan rumah, enam rumah rusak berat dan puluhan lainnya hanya rusak ringan," ujar dia.
(ANTARA News)
