Seorang pemuda Muslim Inggris dipecat di hari pertamanya bekerja, karena jenggot lebat yang dipeliharanya.
Shahid Saleem, 21, masuk sebagai karyawan di toko alat komunikasi Vodafone di Sutton High Street lewat agen tenaga kerja Adecco pada 9 september 2011.
Pada hari pertamanya itu, Saleem langsung dibawa ke ruangan belakang oleh manajer toko, yang mengatakan bahwa ia tidak dapat bekerja di sana karena jenggot yang dipeliharanya.
Saleem, yang memelihara jenggot karena alasan agama itu, kemudian mempertanyakan aturan pakaian di tempat kerja dari Vodafone.
Bukannya mendapat penjelasan atas pertanyaannya, Saleem malah digiring keluar oleh si manajer, dan disuruh bicara dengan agen tenaga kerjanya.
“Selama itu dia (manajer toko) terus bicara kepada saya. Dia bicara dengan merendahkan saya secara terbuka di hadapan para karyawan Vodafone,” kata Saleem, seraya menegaskan bahwa hal itu sungguh membuatnya kesal dan terhina.
“Dia tidak bicara apapun tentang pakaian saya. Dia hanya mengatakan bahwa dia tidak mau saya bekerja dengannya jika saya berjenggot,” kata Saleem, dikutip Croydon Guardian, Kamis (29/03/2012).
“Apa yang [manajer toko] lakukan adalah diskriminasi terang-terangan dan diskriminasi di negara ini ilegal, khususnya terkait dengan tempat kerja,” kata Saleem, seraya menegaskan bahwa seumur hidup tidak ada yang pernah memperlakukan dirinya seperti itu.
Setelah ditanyai tentang aturan berpakaian itu, pada hari yang sama manajer toko menelepon Adecco bahwa Saleem dapat kembali bekerja tanpa harus mencukur jenggotnya.
Vodafone menyelidiki kasus itu dan kemudian mengirimkan penjelasan dan permintaan maaf kepada Saleem.
Disebutkan bahwa manajer toko tersebut merasa penampilan Saleem tidak cocok dengan dunia bisnis. Meskipun, Vodafone mengakui bahwa manajer itu hanya memfokuskan perhatiaannya pada jenggot Saleem dan bukan keseluruhan penampilannya.
Vodafone mengatakan bahwa manajer toko tersebut telah diikutsertakan dalam kursus, tentang pendekatan dan kebijakan Vodafone terkait perbedaan di lingkungan kerja mereka.
Meskipun sudah dapat bekerja kembali di tempat itu, Saleem berat untuk kembali. Menurutnya, suasana kerja di sana tidak akan baik sebab dia sudah mendapat perlakuan diskriminatif di hari pertama bekerja dulu.
Beberapa komentar pembaca berpendapat Saleem sengaja dipermalukan. Terlebih karena Saleem sudah berjenggot lebat saat mulai mencari pekerjaan dan melewati wawancara kerja lewat Adecco, dan agen tenaga kerja itu tidak mempermasalahkan jenggotnya.
Sebagian menuding sikap rasis dan diskriminatif jelas terlihat dalam kasus ini. Bahkan sebagian ada yang berpendapat, Saleem mendapat perlakuan diskriminatif bukan karena jenggotnya melainkan karena ia Muslim.
“Melihat kelebatan jenggotnya, tidakkah ia sudah begitu sejak wawancara? Lagipula, perusahaan yang membuka lowongan, tidakkah mereka memiliki informasi tentang batasan-batasan tertentu. Menurut saya, dia (Saleem) harus memperkarakan keduanya karena penghinaan,” kata pembaca yang menggunakan nama Trasie.
Hidayatullah.com