Diduga, kebarakaran terjadi akibat korsleting listrik. Menurut Kapolsek Gubeng, Kompol Alfiyan Nurizal, peristiwa kebakaran itu diduka akibat korsleting listrik.
“Untuk sementara ini belum ada indikasi unsur pidana,” katanya.
Menurut Alfiyan, pihaknya masih malakukan uji forensik untuk memastikan penyebab pasti kebakaran itu. “Kami masih menunggu hasil uji forensik dulu, mungkin dua minggu lagi baru kelar,” ucapnya.
Dia menganjurkan kepada warga Surabaya untuk mencegah kejadian itu terulang kembali. “Sebaiknya jika ingin bepergian dan rumahnya kosong, maka matikan saja listriknya untuk menghindari korsleting listrik,” paparnya.
Sebab, beberapa minggu bterakhir seringkali terjadi kebakaran akibat kebakaran, termasuk SDN Pakis I, Senin (27/3) lalu.
Sedangkan, Rony, salah satu putra pemilik rumah Jinge Iwan, kebakaran itu terjadi hampir satu jam lamanya. Api baru berhenti setelah PMK mengerahkan tiga unit mobil PMK dan menyemprotkan air ke kobaran api. “Waktu kebakaran saya datang ke lokasi, sekitar satu jam api baru bisa dipadamkan,”tuturnya.
Sebelum kebakaran terjadi, Jinge Iwan mengaku berangkat pagi untuk bepergian ke Madiun, nah, sampai di perjalanan dia dihubungi anaknya bahwa rumahnya terbakar. “Jadi rumah ini memang kosong karena saya sedang ke Madiun,” katanya.
Dalam kejadian ini, menurutnya tidak ada korban jiwa, namun kerugian material mencapai puluhan juta rupiah.
surabayapost.