Sedikitnya 800 rumah rusak akibat guncangan Rumah-rumah tersebut berada di dekat pusat gempa. Sebuah jembatan penyeberangan di ibukota ambruk dan menimpa sebuah bus. Beruntung tak ada penumpang dalam bus tersebut. Guncangan gempa membuat pekerja dan warga setempat panik. Mereka berhamburan keluar ruangan menyelamatkan diri.
Dampak terparah terjadi di perbatasan Oaxaca Selatan dan Guerrero. Tapi belum ada laporan korban tewas maupun luka. Bandara ditutup beberapa saat. Namun tak ada kerusakan di landasan pacu. Peristiwa itu merupakan gempa terbesar setelah tahun 1985. Saat itu, gempa berkekuatan 8 Skala Richter menewaskan sedikitnya 10 ribu orang.(RRN)
Gempa tersebut mengguncang wilayah di selatan resor Acapulco di Pasifik, antara negara bagian Guerrero dan Oaxaca, dan diikuti oleh sejumlah gempa susulan, kata badan Survei Geologi AS (USGS). Pusat gempa terletak di kedalaman 20 kilometer, sekitar 162 kilometer dari kota wisata Oaxaca, demikian menurut datan USGS. Semula, gempa itu diperkirakan berkekuatan 7,9.
Gubernur Guerrero, Angel Aguirre, mengatakan kepada radio negara bagian bahwa sebanyak 1.600 rumah di empat kota di wilayah pesisir yang dikenal sebagai Costa Chica rusak. Dia mengatakan, pihak berwenang sedang memeriksa sekolah-sekolah dan sejumlah bangunan umum di sekitar Ometepec, sebuah kota berpenduduk 20.000 jiwa yang terletak paling dekat dengan pusat gempa.
Banyak rumah menunjukkan tanda-tanda kerusakan di Ometepec sementara para pasien dari rumah sakit utama dievakuasi ke taman, termasuk para perempuan yang melahirkan.
Di Mexico City, bangunan bergoyang, telepon dan saluran listrik putus dan lampu lalu lintas tidak berfungsi saat para pekerja kantor berhamburan ke jalan-jalan. Media setempat melaporkan, seorang terluka ketika sebuah jembatan penyeberangan runtuh dan menimpa sebuah kosong di utara kota itu.
Gempa tersebut merupakan salah satu gempa terkuat yang mengguncang Mexico City sejak 1985, ketika gempa berkekuatan 8,1 menyebabkan antara 6.000 hingga 30.000 orang tewas.
"Kami diberitahu untuk evakuasi," kata Francisco Bernal, seorang pekerja kantoran, yang berdiri di jalan. "Gempa ini kuat tapi sekarang kami siap, tidak seperti pada 1985." "Saya berdiri ketika saya melihat lampu bergerak," kata Ana Fernandez, seorang pekerja di pusat distrik Roma. "Bos kami menyuruh kami keluar dan kami mengikuti instruksi untuk tidak berteriak, berlari atau mendorong. Saya sangat takut tapi saya membuat diriku tetap tenang."
Walikota Mexico City, Marcelo Ebrand, mengatakan, tidak ada kerusakan serius yang terlihat selama pemantauan melalui helikopter. Akunt Twitter walikota itu mengatakan, sistem air bersih dan "jasa strategis" lainnya tidak mengalami masalah.
Sementara itu, Gempa berkekuatan 6,3 skala Richter mengguncang wilayah Papua, Rabu, 21 Maret 2012. Gempa di tenggara Yalimo, Papua, itu terjadi sekitar pukul 00.56 WIB.
Seperti dilansir situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Gefisika (BMKG), gempa terjadi sekitar 95 kilometer tenggara Yalimo, Papua. Pusat gempa berada di kedalaman 89 kilometer.
Meski berkekuatan besar, namun BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami. Hingga saat ini, masih belum diketahui apakah guncangan tersebut telah menyebabkan kerusakan atau jatuhnya korban jiwa.
Wallahu A'lam