Home » , , , » Demo Tiada Henti

Demo Tiada Henti

Demo Mahasiswa di DPRD Sumut Ricuh ,  MEDAN,  Unjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara berakhir rusuh, Rabu (21/3/2012). 

Kericuhan terjadi lantaran pengunjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak yang tergabung dalam Front Mahasiswa Sumatera Utara itu berupaya mendobrak pintu pagar Gedung DPRD Sumatera Utara.

Sekitar 300 mahasiswa berunjuk rasa sejak pukul 10.00. Mereka berorasi di Bundaran Gatot Subroto yanag disusul dengan membakar ban. Setelah itu, pengunjuk rasa yang terdri dari 20 elemen mahasiswa itu bergerak ke gedung DPRD Sumut. Mereka lantas berorasi dan berupaya masuk gedung, tetapi dihalangi puluhan polisi. Anggota DPRD Brilian Muktar kemudian meminta empat perwakilan mahasiswa untuk berdilog.

Usai dialog, mahasiswa mendesak untuk masuk gedung, sementara polisi terus menahan mereka. Mahasiswa dan polisi terlibat dorong-mendorong sehingga pintu gerbang roboh. Polisi kemudian menyerang balik mahasiswa dengan memukul dan menyeret mahasiswa. Mahasiswa lainnya membalas dengan lemparan batu. Polisi juga membalasnya dengan lemparan batu. Mahasiwa kocar-kacir dan polisi terus mengejar mereka.


PALEMBANG- Dianggap menyengsarakan masyarakat, arus penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus mengalir. Tidak hanya menggelar demo, massa juga tidak segan-segan mencoret dan membakar foto orang nomor satu di tanah air tersebut. Hal ini terjadi dalam aksi massa yang dilakukan Front Mahasiswa untuk Kedaulatan Rakyat (FMKR) dan Hitbut Tahrir Indonesia (HTI) Sumsel yang melakukan demo penolakan kenaikan BBM di DPRD Sumsel.

Selain membawa spanduk bertuliskan protes terhadap kebijakan pemerintah yang akan menaikan harga BBM, massa FMKR juga melakukan aksi teaterikal yang menggambarkan penderitaan rakyat atas kenaikan BBM tersebut. Tidak hanya itu, mereka juga mencoret-coret, bahkan ada yang membakar foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres Boediono, dihalaman parkir DPRD Sumsel.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. "Kebijakan pemerintah menaikkan BBM, sama saja membunuh rakyat," teriak Murdiono, koordinator aksi.

Menurut mereka, kenaikan BBM sangat kontradiksi dengan kondisi yang ada. Apalagi di Sumsel, yang nota bane adalah daerah penghasil migas."Kalau BBM naik, maka SBY-Boediono, harus turun," tuntut mereka.

Tuntutan yang sama juga disampaikan HTI Sumsel. Dengan membawa berbagai peralatan rumah tangga, para demonstran yang sebagian besar perempuan ini ingin menyampaikan kalau kebijakan pemerintah itu akan menyengsarakan ibu rumah tangga. "Ibu-ibu adalah pihak yang ikut merasakan efek kenaikan BBM ini. Kami harus berpikir, untuk mengatur pendapatan suami agar dapur tetap ngebul," ungkap Iffah Ainur Rochmah, juru bicara Muslimah HTI.

Menurutnya aksi ini, juga dilakukan serentak di seluruh Indonesia oleh Muslimah HTI, sebagai perlawanan terhadap kapitalisme global.Sebab kata Iffah, kenaikan BBM yang diambil oleh pemerintah karena telah  menyerah dengan intervensi kaum kapitalis. Kedatangan para demonstran ini diterima oleh anggota DPRD Sumsel, Sakim MD, dan Solichin Daud, menurutnya, dewan juga ikut menolak rencana kenaikan BBM tersebut. Karena menurutnya, masih ada cara lain untuk mengatasi krisis ekonomi selain menaikan harga BBM.

Sebelum mendatangi DPRD Sumsel  mahasiswa yang tergabung dalam FMKR ini menggelar aksi penolakan kenaikan BBM di depan Pasar Cinde Palembang sekitar pukul 09.00 WIB pagi. Sama halnya yang dilakukan di gedung dewan ratusan mahasiwa ini meminta SBY untuk turun jika rencana kebijakan kenaikan BBM tetap dilaksanakan. “BBM naik SBY turun,” ujar ratusan mahasiswa  dalam orasinya.

Setelah sekitar 1 jam menggelar aksinya di depan Pasar Cinde Palembang, sejumlah mahasiswa ini yang lengkap dengan atribut penolakan kenaikan BBM berjalan menuju gedung DPRD namun ratusan mahasiswa  ini menggelar teatrikal di tengah jalan simpang lampu merah RS RK Charitas. Tak ayal dengan aksi mahasiswa ini mengakibatkan simpang lampu merah Caharitas menjadi macet. Personil polisi pun terlihat sibuk mengatur lalu lintas serta menjaga agar demonstran tidak rusuh.

Tak berbeda dengan mahasiswa yang tergabung dalam FMKR, ratusan kaum perempuan yang tergabung dalam HTI juga memulai aksi penolakan kenaikan BBM di depan Masjid Agung Palembang sebelum menuju ke gedung dewan. Dengan menggendong anaknya ibu-ibu ini berjalan menuju gedung dewan.  Mereka menyatakan alasan kenapa melakukan penolakan kenaikan harga BBM.

Demo Bubar, Hanya Sebagian Buruh ke Kemenkes

JAKARTA,Unjuk rasa yang digelar buruh di depan Istana Merdeka berakhir dengan tertib. Ribuan buruh saat ini telah berarak kembali ke Tugu Patung Kuda di persimpangan Jalan Medan Merdeka-Jalan Thamrin.

"Kita balik menuju Patung Kuda. Kita siapkan diri lagi untuk mengepung Kementerian Kesehatan," kata salah seorang koordinator aksi melalui pengeras suara di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (21/3/2012) sekitar pukul 14.00 WIB.

Tidak dijelaskan secara khusus mengapa mereka megalihkan lokasi unjuk rasa ke Kemenkes. Namun, dari beberapa buruh yang terlibat aksi disebutkan, unjuk rasa ke Kemenkes ada hubungan dengan Undang Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS).

"Itu sarangnya BPJS yang merugikan kaum buruh," kata salah seorang buruh.

Dalam perjalanan ke lokasi baru, pengunjuk rasa menutupi seluruh ruas jalan yang dilalui. Akibatnya, pihak keamanan terpaksa menutup jalur Jalan Medan Merdeka Barat dari arah Istana menuju Patung Kuda.

Dengan pulangnya ribuan demonstran itu, aparat TNI dan polisi anti huru-hara yang sebelumnya berbaris rapi ikut bubar.


Share this article :

Followers

 
Support : Creating Website | Template | Mas
Copyright © 2011. Dunia Dan Akherat - All Rights Reserved
Template Modify and Proudly powered by Free Blog