Warga Negara Indonesia semakin akrab hidup berdampingan dengan gempa. Kepanikan berlebihan tidak lagi terlihat, Masyarakat makin paham apa yang harus dilakukan di saat gempa. Kemampuan mitigasi (pengurangan risiko) gempa dan tsunami masyarakat terus membaik. pascagempa dan tsunami yang telah mengguncang Indonesia Berkali kali, cukup bagi warga belajar tentang langkah-langkah penyelamatan.
Tidak terlalu panik lagi kayak sebelum-sebelumnya. Kan, sudah tahu cara-caranya kalau ada gempa, Gempa-gempa kecil selama rentang waktu 2009 - 2012, sekaligus menjadi ajang simulasi penyelamatan bagi warga. Gempa tersebut sekaligus “alarm” bagi warga agar selalu melakukan mitigasi bencana. “Misalnya jika terjadi gempa, harus keluar rumah mencari tempat yang luas, bebas dari bahaya runtuhnya bangunan. Jika berada dibangunan bertingkat, harus berlindung di tiang bangunan,”
Selain itu, untuk surat berharga seperti surat rumah, ijazah, dan lainnya disimpan di brankas mini yang diyakini aman jika rumah roboh diguncang gempa atau bencana lainnya. Bekal pengetahuan mitigasi yang dimiliki masyarakat, membuat semua orang ini tidak lagi panik. Warga mengaku trauma gempa 2009 mulai hilang. “Ini berkat pelatihan mitigasi di kelurahan dan belajar sendiri dari bacaan atau gambar mitigasi gempa dan tsunami, makin tahu apa yang dilakukan,”
Namun Demikian warga jangan terlena dengan suasana aman , tapi semakin mempersiapkan diri dari ancaman bencana. “Misalnya, di dalam keluarga harus rutin membahas topik mitigasi sekali seminggu. Misalkan saja mengantarkan anak ke sekolah, orangtua harus mengingatkan kalau seandainya terjadi gempa apa yang harus dilakukan. Hal kecil tapi berarti dan mudah dipahami”
Selain itu, pemerintahan, ulama, tokoh masyarakat, bahkan media harus mampu memberikan pemahaman mitigasi ini agar masyarakat semakin siap dengan mitigasi gempa dan tsunami.