Alam semesta atau jagad raya kata ini digunakan untuk menjelaskan seluruh ruang waktu kontinu di mana kita berada, dengan energi dan materi yang dimilikinya pada pertengahan pertama abad ke-20. Usaha untuk memahami pegertian alam semesta dalam lingkup ini pada skala terbesar yang memungkinkan, ada pada kosmologi, ilmu pengetahuan yang berkembang dari fisika dan astronomi.
Pada pertengahan terakhir abad ke-20, perkembangan kosmologi berdasarkan pengamatan, juga disebut fisika kosmologi, mengarahkan pada pembagian kata alam semesta ini, antara kosmologi pengamatan dan kosmologi teoritis; yang (biasanya) para ahli menyatakan tidak ada harapan untuk mengamati keseluruhan dari ruang waktu kontinu, kemudian harapan ini dimunculkan, mencoba untuk menemukan spekulasi paling beralasan untuk model keseluruhan dari ruang waktu, mencoba mengatasi kesulitan dalam mengimajinasikan batasan empiris untuk spekulasi tersebut dan risiko pengabaian menuju metafisika.
Tata Surya, adalah suatu sistem di jagat raya yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet (termasuk Planet Bumi), satelit-satelit alam (misalnya bulan), asteroid, komet, meteor, debu, kabut, dan benda-benda lainnya sebagai anggotanya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapatlah diduga bahwa bintang-bintang yang lainnya kemungkinan besar mempunyai sistem seperti tata surya. Dengan kata lain, bukan tidak mungkin setiap bintang mempunyai sistem bintang seperti matahari, sebab matahari hanya merupakan satu dari milyaran bintang yang ada di jagat raya.
Lalu, apa itu jagad raya / alam semesta?
Jika kamu mengatakan alam semesta, maka terkandung pengertian tentang sesuatu yang luas atau tak terhingga. Itulah jagat raya, merupakan ruang tak terbatas tempat di mana ribuan galaksi berada dengan jarak yang sangat besar dan masing-masing berukuran besar pula. Galaksi kita yaitu tempat matahari kita sebagai anggotanya dinamakan Bima Sakti (Milky Way) memiliki diameter 80.000 tahun cahaya. Galaksi yang terdekat dengan Bima Sakti ialah Awan Magellan (Magellanic Clouds) memiliki jarak 160.000 tahun cahaya. Matahari merupakan pusat dari sistem tata surya yang di dalamnya terdapat planet-planet sebagai anggotannya, termasuk bumi kita. Matahari hanya merupakan sebuah bintang dari sekitar 200 milyar bintang yang ada di Galaksi Bima Sakti.
Jelaslah bahwa jagat raya tak dapat diukur, dalam arti batas-batasnya tak dapat diketahui. Kiranya Tuhan jualah yang Maha Mengetahui, betapa luas jagat raya ini. Nah sekarang, coba kamu cari tahu tentang jarak planet lain dengan galaksi-galaksi dan jarak antarplanet dalam galaksi Bima Sakti!
Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut : "Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.
Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.
Bersambung Insya Allah
Wallahu A'lam