Home » , , » Kereta Api Terguling, Lalu Terbakar

Kereta Api Terguling, Lalu Terbakar

PRABUMULIH - Kecelakaan kereta api (KA) kembali terjadi. Sebelumnya tabrakan maut pada 19 Februari lalu yang melibatkan dua KA Babaranjang di Km 336+9/0 Desa Air Limau, Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim dengan empat korban tewas. Kali ini, dialami KA Babaranjang dari Kertapati tujuan Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, dengan nomor lokomotif CC 2019208 di Km 5331, Desa Pangkul, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih, kemarin (22/3).

Informasi yang dihimpun Sumatera Ekspres dari kepolisian menyebutkan, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Tatkala melintas di tempat kejadian perkara (TKP), masinis merasakan jalan  KA Babaranjang tanpa muatan tujuan Tanjung Enim dari Kertapati, Palembang, berkecepatan tinggi  itu, tidak seperti biasanya.

Diduga, karena jalur rel miring, KA Babaranjang oleng. Akhirnya terguling dan terbakar. Bahkan tergulingnya KA dan kuatnya benturan menyebabkan bahan bakar  dalam tangki  tumpah dan mengalir ke lahan milik warga. Selain itu ekor lokomotif sampai terangkat hingga mengenai dahan pohon dengan ketinggian 15 meter. 
Warga sekitar lokasi terkejut mendengar bunyi keras akibat kejadian tersebut. ”Bunyinya seperti bom, Dek. Dua kali meledak. Bahkan setelah meledak, muncul api sampai ketinggian  8 meter lebih,” ujar Ida, salah satu saksi saat ditemui di lokasi kejadian.

Diakui Ida, saat kecelakaan, dirinya mendengar bunyi berbeda dari suara KA yang melintas di dekat kediamannya itu. ”Kami nih tinggal dekat rel, jadi tau nian cakmano bunyi kereta api lewat. Pas diliat ado kejadian ini,” bebernya.

Bahkan akibat kecelakaan tersebut, satu orang yang belum diketahui identitasnya meninggal di lokasi kejadian dalam kondisi gosong akibat terbakarnya rangkaian gerbong KA. Sedangkan tiga orang yang membawa KA Babaranjang, yakni masinis Sofyan Riadi (23), warga Tegal Binangun, Lr Pipa, RT 27, RW 09, Kecamatan Plaju, Palembang; mekanik Joni Anwar (49), warga Griya Asri Blok F No 56, RT 5, RW 02, Pulokerto, Gandus, Palembang; asisten manisis Joni Firmansyah (25), warga Jalan Bakung Raja No 148, RT 037, RW 015, Desa Sialang Kecamatan Sako, Palembang, mengalami luka-luka dan shock akibat kecelakaan tersebut dan dibawa ke RS Bunda Prabumulih untuk perawatan lebih lanjut. 

Sementara itu, proses evakuasi terhadap korban tewas yang identitasnya belum diketahui itu,  memakan waktu hampir tiga jam, sekitar pukul 18.00 WIB. Lamanya pemadaman karena masih terbakarnya gerbong KA akibat percikan yang mengenai tumpahan minyak. Bahkan petugas pemadam kebakaran dari Pemkot Prabumulih dan pihak Pertamina kesulitan untuk memadamkan api. Selain juga medan yang sulit untuk dijangkau. 

Sementara itu, masinis Sofyan Riadi yang ditemui di RS Bunda mengalami shock berat, selain itu sakit di bagian dada akibat benturan. Sedangkan Joni Anwar mengalami luka di bagian kepala sebelah kiri dan kaki sebelah kiri akibat terjepit besi. Sementara Doni Firmansyah hanya shock berat. 

Pihak kepolisian yang mengetahui kejadian langsung menuju TKP.  Menurut Kapolres Prabumulih AKBP Yerry Oskag SIk ketika dikonfirmasi di lapangan mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut, termasuk identitas korban yang tewas di lokasi kejadian. ”Kita belum tahu siapa yang meninggal tersebut. Bahkan ada informasi lain yang menyebutkan ada dua orang korban lain, tapi itu belum tentu benar. Karena berdasarkan keterangan masinis ada tiga orang yang menumpang di gerbong bagian belakang,” bebernya. Lebih jauh dikatakannya, pihaknya juga akan minta bantuan Polda Sumsel untuk mem-back up kejadian tersebut. ”Polda akan menurunkan tim Inafis dan Labfor ke lokasi,” tuturnya.

Mengenai penyebab kecelakaan, Jerry belum bisa berkomentar. ”Kita belum tahu apa penyebabnya. Yang pasti dari saksi yang melihat diketahui satu meter sebelum lokasi kejadian kereta api tersebut sudah oleng dan bunyi kereta api saat berjalan berbeda dari biasanya,” terangnya. Terpisah, Kepala Stasiun  Kereta Api Prabumulih, Nafrizal yang juga turun ke lokasi mengatakan, akibat kejadian tersebut, pihaknya membatalkan keberangkatan para penumpang dari Prabumulih.  Mengenai penyebabnya, Nafrizal menolak berkomentar. ”Tunggu humas dari Palembang,” tambahnya.

Victoria, tim depo mekanik dari Prabumulih, menjelaskan, pihaknya akan melakukan evakuasi terhadap gerbong yang terguling tersebut menggunakan KA penolong (crane) Kumbo Karno dari Stasiun Lahat. ”Untuk evakuasi kita belum ketahui berapa lama, yang pasti memakan waktu,” ucapnya. Yang pasti, para penumpang tujuan Kertapati-Lubuklinggau dan Kertapati-Tanjung Karang, lumpuh total, begitu juga sebaliknya. ”Malah para penumpang yang sudah mencapai Stasiun Kota Prabumulih tujuan Kertapati Palembang, kita alihkan dengan memakai bus ke Palembang,” bebernya.

Kepala Humas PT KAI Sub-Drive II Sumsel, Jaka Jarkasih, membenarkan kejadian itu. Saat ini pihaknya tengah menyelidiki penyebab dan kronologis kecelakaan. “Kronologis dan penyebabnya belum kita ketahui, kini dalam penyelidikan tim keselamatan,” jelasnya. Saat ini, pihaknya masih fokus melakukan evakuasi KA dengan menunggu alat pengangkut dari Lahat dan Lampung. ”Kalau dari Lahat Kereta Api penolong (crane) Kumbo Karno, serta dan dari Lampung yaitu Gerbong Gajah,” tambahnya. 

Proses evakuasi, lanjut Jaka, ditargetkan 6-12 jam. ”Mudah-mudahan bisa cepat,” katanya. Dengan kejadian tersebut, seluruh rute perjalanan KA terhambat, baik penumpang maupun babaranjang. ”Hanya kereta api batu bara dari Tanjung Enim menuju Lampung dan sebaliknya aman,” terang Jaka. Mengenai korban meninggal, menurut Jaka, merupakan penumpang gelap.

Mekanik Joni Anwar (49), ketika ditemui di RS Bunda, mengatakan, sebelum kecelakaan mengaku bahwa dirinya beserta masinis dan asisten masinis merasakan hal berbeda sebelum mencapai lokasi kejadian. Dimana saat itu gerbong yang melintas yang berbelok-belok, kemungkinan jalur rel yang tidak lurus. ”Waktu itu relnya berbelok-belok, jadi saya dengan masinis dan asisten masinis hanya pasrah saja, hingga akhirnya gerbong lokomotif lepas dan gerbong dari belakang menabrak,” bebernya.

Bahkan, lanjut Joni, usai kejadian masinis dan asisten berusaha menyelamatkan diri dengan keluar dari gerbong lokomotif. ”Saya disuruh masinis dan asisten keluar dari gerbong lokomotif untuk menyelamatkan diri, dan akhirnya selamat. Walaupun pada saat itu saya sudah kehabisan tenaga dan shock,” tuturnya.

Masinis Sofyan Riadi (23) belum bisa dimintai keterangan karena masih shock. Bahkan saat diperiksa dokter, Sofyan sama sekali tidak berbicara.


Share this article :

Followers

 
Support : Creating Website | Template | Mas
Copyright © 2011. Dunia Dan Akherat - All Rights Reserved
Template Modify and Proudly powered by Free Blog