Kantor Bulog Papua Terbakar Kerugian Mencapai Miliaran Rupiah
JAYAPURA – Kantor Bulog Devisi Regional Papua di Jalan Nindya Kota Jayapura, Kamis (15/3) pagi sekitar pukul 08.00 WIT terbakar. Akibat amukan si jago merah itu, tidak ada korban jiwa, namun bangunan lantai tiga itu ludes terbakar, termasuk seluruh perlengkapan dan arsip-arsip penting di kantor itu.
Dari informasi yang dihimpun Cenderawasih Pos, kebakaran itu diduga karena korsleting listrik di lantai III. Pihak kepolisian sendiri masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran itu. Salah seorang saksi bernama Vitri, karyawan cleaning service menuturkan, sekitar pukul 07.30 WIT, dirinya hendak ke dapur untuk membuang ampas kopi di lantai III, namun tiba-tiba ada bunyi letusan yang disertai percikan api dan menjalar mengenai plafon.
Melihat kondisi itu, Vitri langsung memanggil karyawan lain dan meminta bantuan kepada Satpam Bank Danamon serta beberapa anggota kepolisian untuk membantu memadamkan api. “Awalnya api telah kami padamkan, dan kami kembali masuk melakukan aktivitas seperti biasanya. Namun beberapa menit kemudian sekitar pukul 07.40 terdengar bunyi disertai dengan percikan api, dan secepat kilat api menjalar lebih besar lagi. Kami panik, dan memilih untuk lari keluar dari ruangan,” ujarnya.
Salah satu pegawai Bulog yang berada di samping Vitri menuturkan, apabila pemadam kebakaran cepat datang, kebakaran ini mungkin bisa dipadamkan dan tidak meludeskan kantor ini. “Pemadam kebakaran terlambat datang. Mobil-mobil itu datang setelah api membesar, padahal kami sudah menghubungi pemadam dengan cepat. Kalau saja mereka cepat datang, paling tidak ada beberapa ruangan yang bisa di selamatkan,” tuturnya dengan kesal.
Satu mobil pemadam kebakaran Kota Jayapura baru datang sekitar pukul 08.20 WIT. Lalu lagi 1 mobil pemadam kebakaran Kota Jayapura datang lagi pada pukul 08.35 WIT, beserta 2 unit mobil tanki air bersih.
Api yang sudah membesar sekitar pukul 08.46 WIT sudah merambat ke bangunan lantai tiga dan atap kantor, dan sekitar pukul 08.50 WIT, 2 unit pemadam kebakaran dari Provinsi Papua beserta 3 unit mobil tanki air bersih datang lagi ke lokasi untuk membantu memadamkan api. Dan sekitar pukul 09.00 WIT, 4 unit mobil tanki air bersih kembali tiba di lokasi kejadian, dan akhirnya sekitar pukul 09.55 WIT api baru bisa dipadamkan. Petugas pemadam beserta karyawan Bulog memasuki gedung untuk memadamkan sisa-sisa api.
Menurut Kapolres Jayapura Kota AKBP Alfred Papare,SIK yang memimpin langsung upaya pemadaman itu mengatakan dugaan sementara ini, penyebab kebakaran akibat korsleting listrik yang terjadi di lantai 2 dan 3.
Saat disinggung soal kerugian, Kapolres mengatakan pihaknya belum mengetahui berapa kerugian akibat kebakaran ini. “Kami belum tau berapa kerugian akibat kebakaran ini, sebab kami masih fokus pada olah tempat kejadian perkara (TKP),” jelasnya.
Sementara Kepala Kantor Bulog Divisi Regional Papua, Achmad Kastela yang berada di tempat kejadian, mengatakan percikan api bermula dari salah satu kabel di lantai 3, namun api dapat dengan segera dijinakan oleh para pegawai yang langsung melakukan penyiraman dengan air. Sedangkan beberapa waktu berselang, terdengar bunyi ledakan di lantai dua yang sontak membuat para pegawai kaget dan langsung berhamburan melarikan diri karena api sudah mulai membesar.
“Saya diberitahu pegawai saya, saat itu pegawai belum banyak yang tiba di kantor. Jadi ketika mendengar ledakan, pegawai langsung keluar menyelamatkan diri, dan juga berupaya menyelamatkan beberapa berkas dan aset Bulog yang penting,” katanya kepada wartawan.
Achmad menyampaikan, akibat kebakaran ini kerugian dipastikan mencapai miliaran rupiah. “Sangat banyak aset dan berkas yang terbakar, sebab hanya sedikit saja yang bisa diselamatkan. Sedangkan gedungnya saja sudah direnovasi 2 kali, ya kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah,” terangnya.
Disinggung apakah pelayanan kepada masyarakat akan terhambat? Achmad mengatakan pelayanan terhadap masyarakat terkait pendistribusian beras dipastikan akan terus berjalan seperti biasa, hanya saja tentu akan ada hambatan.“Kami tentu akan mendapat hambatan dalam pelayanan terhadap masyarakat. Hanya kami akan tetap melakukan pelayanan kepada masyarakat seperti biasa, sebab itu sudah kewajiban kami,” tuturnya.
Wallahu A'lam
Wallahu A'lam