Hujan & Angin Tak Halangi Aksi Tolak kenaikan BBM
Aksi unjuk rasa mahasiswa di Makassar (Foto: Andi A/okezone)
MAKASSAR- Penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus berlanjut di Makassar. Hari ini dua kelompok massa kembali berunjuk rasa di fly over Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan. Kedua kelompok ini berdiri saling berhadapan dan berseberangan jalan di poros lalulintas sibuk itu. Mereka adalah Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sulawesi Selatan dengan Sekretariat Bersama Perjuangan Rakyat Sulsel (Sekber).
Muslimah HTI turun dengan massa sekira 500 orang. Dipimpin orasi ketuanya Asriyani, HTI menegaskan penolakan kenaikan BBM. "Kenaikan harga BBM bukti gagalnya politik kapitalisme. Solusinya adalah khilafah sehingga BBM murah," seru Asriyani dari atas mobil pikap, Selasa (20/3/2012).
Gema takbir dan tahmid riuh rendah di tengah arus padat kendaraan ramai. Sambil mengacungkan tangan ke udara, mereka menggenggam pamflet dan spanduk dengan tulisan beragam. Setelah berunjukrasa sekira satu setengah jam massa membubarkan diri.
Kelompok KSN yang berada di seberang jalan spontan melanjutkan aksinya. Mengusung tema yang sama, menolak kenaikan harga BBM, bendera, spanduk dan pamflet berkibar.
"Kenaikan harga BBM akan berimbas pada kenaikan harga sembako dan berbagai kebutuhan sehari-hari. Itu semakin menyengsarakan rakyat. Imbasnya pada pekerja kelas bawah. PKH massal bisa terjadi pada buruh," tegas Jendral Lapangan Salim Samsul.
Sekber turun dengan massa sekira 300 orang. Mereka berasal dari aktifis mahasiswa maupun NGO di Kota Makassar. Pantauan Okezone, walaupun di tengah hujan deras dan angin kencang para pengunjukrasa tetap berdatangan ke fly over. Secara bergantian, orasi tolak kenaikan harga BBM disuarakan.
Wallahu A'lam
Wallahu A'lam
