Menurut keterangan sejumlah saksi mata, api berasal dari lantai dua Toko Cahaya Mainan milik Yuliansyah (35) warga Jl Siti Aisyah, Samarinda Ilir. Asap tebal mengepul dari bagian atas toko grosir. Kemunculan asap membuat sejumlah warga panik dan mencoba menemukan titik api untuk memadamkannya.
"Awalnya saya melihat asap dari lantai dua toko ini (Toko Cahaya Mainan, Red). Saya langsung teriak 'Kebakaran! Kebakaran!'. Orang-orang mencari jalan ke lantai dua karena tokonya terkunci," ungkap Arif kepada Sapos.
Akibat tak dapat menembus pintu harmonika, warga pun berupaya masuk ke toko melalui jalan samping. Pintu samping yang terbuat kayu dengan dengan mudah didobrak warga. Arif yang saat itu juga mencoba memadamkan api kembali turun karena api terlalu besar.
"Karena api besar, saya turun lagi. Orang-orang sudah pada ramai di luar," jelasnya.
Kobaran api merembet ke kios agen perjalanan PT Borneo Kresik Luwai yang tepat berada di sebelahnya. Saat itu api kian sukar dikuasai. Warga yang panik langsung mencoba menyelamatkan harta benda mereka masing-masing.
Ibu Jusman, istri pemilik PT Borneo Kresik Luwai langsung syok dan tidak sadarkan diri melihat korbaran api membumbung tinggi di bagian belakang rumahnya. Sejumlah warga langsung melarikan korban ke rumah sakit.
Petugas PMK dari berbagai satuan langsung datang ke lokasi kejadian dan mencoba memadamkan api, dan karena posisi api berada di lantai atas, petugas terpaksa memecah kaca jendela agar dapat masuk. Setelah sekitar 15 menit berjibaku dengan api, akhirnya petugas pemadam kebakaran berhasil menjinakkan si jago merah.
Hingga tadi malam belum diketahui penyebab musibah itu. Namun diduga kuat, kebakaran yang menghanguskan dua ruko tersebut akibat hubungan arus pendek atau korsleting listrik. Karena menurut Yuliansyah, saat peristiwa itu terjadi, toko dalam keadaan kosong alias tidak berpenghuni.
"Saya baru datang setelah mendengar kabar. Kalau malam memang toko dalam keadaan kosong," ungkap Yuliansyah kepada Sapos.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Prapto S, melalui Kapolsekta Samarinda Ilir Kompol Hanifa SIK belum dapat memberikan keterangan panjang lebar terkait musibah ini. Menurutnya, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Kami masih mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi mata. Untuk penyebabnya dan berapa total kerugian materi, kami belum dapat memastikan," ungkap Hanifa kepada Sapos.
Sementara karena musibah api tersebut, lalu lintas Jl Abul Hasan sempat lumpuh total. Jalan kembali dibuka untuk umum sekitar pukul 22.30 Wita setelah kondisi berangsur tenang. Sejumlah saksi mata terlihat dibawa ke kantor polisi untuk diminta keterangan dan kasus ini masih ditangani pihak Polsekta Samarinda Ilir
samarindapos.com