Banyak cara unjuk rasa untuk menolak kenaikan harga BBM. Salah satunya seperti yang gelar Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan. LBH menghadirkan atraksi grup kesenian jaran kepang untuk ikut unjuk rasa. Aksi yang digelar di depan Kantor LBH Medan, sempat memacetkan arus lalu lintas di sekitar Jalan Hindu hingga Jalan Imam Bonjol.
Dalam orasinya, Wakil Direktur LBH Medan Muslim Muis mengatakan, atraksi jaran kepang yang digelar dalam unjuk rasa ini bukan sekadar atraksi kesenian, tetapi ada pesan-pesan moral yang ingin disampaikan kepada pemerintah terkait kondisi ril kehidupan ekonomi masyarakat yang masih sulit.
Menurutnya ini merupakan bentuk ekspresi masyarakat bahwa kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM telah melukai masyarakat. "Jangan kan, manusia, makhluk halus pun turut demo menentang kenaikan harga BBM," ungkapnya yang disambut senyum simpul peserta unjuk rasa dan warga yang mendengarkan orasinya.
Saat aksi unjuk rasa itu berlangsung, ratusan pengendara terpaksa mengalihkan ke jalur lain seperti Jalan Balai Kota dan arah Putri Hijau Medan. Sementara itu akses menuju Ahmad Yani VII, Jalan Perdana menuju Imam Bonjol macet. Adapun program pemerintah yang ditawarkan, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau yang dikenal sekarang ini program Bantuan Langsung (BLSM), menurut LBH, tidak memberikan soluasi dalam mengatasi kondisi perekonomian pada saat ini.
"Untuk itulah kita mengharapkan kepada Ketua DPRD Sumut maupun Plt Gubsu, Gatot Pujo Nugroho yang telah berjanji menyampaikan aspirasi rakyat menolak kenaikan BBM, hingga saat ini belum ada realisasi sehingga masyarakat terus merasa ketakutan.
Saat aksi unjuk rasa itu berlangsung, ratusan pengendara terpaksa mengalihkan ke jalur lain seperti Jalan Balai Kota dan arah Putri Hijau Medan. Sementara itu akses menuju Ahmad Yani VII, Jalan Perdana menuju Imam Bonjol macet.
