Home » , , , , , , » Menghadapi Gem­­pa Megathrust Mentawai

Menghadapi Gem­­pa Megathrust Mentawai

Beragam pandangan dan pendapat tentang su­rat edaran Gubernur Sumbar tanggal 27 April 2012, secara eksplisit menyebutkan tentang batas wak­­tu (dua bulan) untuk bersiap siaga menghadapi gem­­pa di megathrust Mentawai adalah hal yang pa­­tut diapresiasi dan dijelaskan kepada masya­ra­ka­t. Salah satu informasi yang cukup men­cerahkan dan diharapkan menjadi perhatian bagi publik adalah tulisan Badrul Mustafa, pada Teras Utama, Ha­rian Padang Ekspres, Jumat, 18 Mei 2012 di ba­wah judul “Dampak Gempa Simeulue 11-04-2012”.

Pemikiran dan argumen yang dibangun dari artikel terse­but cukup kuat mem­berikan ke­ya­kinan bagi masyarakat awam bah­­wa ternyata teori tentang gem­pa itu tidak satu. Ada banyak ke­mungkinan dan teori para ahli ten­tang bagaimana dan sebe­rapa kuat gempa dengan segala ke­mungkinan yang mengik­uti­nya, termasuk terjadi atau tidak­nya tsunami mengikuti gempa itu, adalah hal yang harus dipa­ha­mi sebagai bagian dari rela­ti­vi­tasnya ilmu. Lebih dari itu, pen­­­dapat pakar gempa, mes­ki­pun didasarkan pada pene­li­tian yang akurasinya cukup ting­gi, ka­rena sudah memenuhi ka­idah-kaidah metodologi il­miah, na­mun sekali lagi itu tetap juga h­a­sil ilmu pengetahuan yang relatif.

Pernyataan .... para pakar cu­kup heran dengan kejadian ... Ja­rang-jarang gempa intraplate ter­jadi dua kali di tempat ber­de­k­a­tan, ini adalah bentuk lain bah­­wa keilmuan yang tersedia be­­lum memberikan kepastian te­n­­tang fenomena gempa ini. Na­mun, itu bu­kan berarti soal gem­pa dapat di­a­nggap enteng dan menyerah pa­s­rah pada tak­dir saja. Ke­tidak­pas­tiaan sum­ber, kapan dan si­­tuasi apa yang akan terjadi bila gem­pa datang mes­tinya dijadi­kan tantangan il­miah dan iman un­tuk tetap ko­koh menghadapi k­e­a­daan yang akan terjadi.

Imbauan pemerintah, pakar dan kalangan ilmuan tentang per­­lu upaya-upaya serius me­was­­padai dan mitigasi dam­pak gem­pa adalah merupakan hal yang perlu ditindaklanjuti mas­yarakat. Masyarakat dimin­ta un­tuk tidak mudah menge­luarkan pen­dapat atau pandangan jika ti­dak me­miliki kapasitas ke­il­muan yang cu­kup. Begitu juga se­b­aiknya, ti­daklah elok jika soal-soal ma­nu­s­iawi dan alami ini terus di­giring kepada pema­haman ke­agamaan saja. 

Bukan­kah ma­nusia sudah diberi­kan akal, pi­kiran dan budi untuk me­ngua­sai dan mengu­rusi alam semesta? Cara cerdas untuk mendidik diri, ke­luarga dan masyarakat men­g­hadapi ba­haya adalah melalui pe­nge­nalan ke­ilmuannya dan memantapkan sikap bah­wa Allah SWT selalu melin­dungi hamba-Nya.


Share this article :

Followers

 
Support : Creating Website | Template | Mas
Copyright © 2011. Dunia Dan Akherat - All Rights Reserved
Template Modify and Proudly powered by Free Blog