Gempa bumi yang mengguncang Italia, Selasa (29/5), menewaskan sedikitnya 10 orang, merusak banyak bangunan dan menimbulkan kepanikan ribuan warga yang masih tinggal di tenda setelah gempa pertama mengguncang wilayah itu.
Lebih sepekan sebelumnya gempa juga merusak rumah mereka. Para pejabat dan satu sumber dari Palang Merah Italia menyatakan beberapa orang terjebak di bawah puing rumah dan gudang di wilayah Emilia-Romagna. Polisi menyatakan 10 orang dikonfirmasi tewas, tapi jumlah korban jiwa diduga akan bertambah.
Gempa dengan kekuatan 5,8 pada skala Richter (SR) itu mengguncang di dekat Modena dan terasa di sebagian besar Italia tengah dan utara. "Situasi sangat serius. Sebagian orang terjebak di bawah puing," kata Alberto Silvestri, Wali Kota San Felice sul Panaro, salah satu kota kecil di dekat pusat gempa, kepada SkyTG24.
Perdana Menteri Mario Monti mengatakan, "Saya ingin memastikan setiap orang bahwa negara akan melakukan semua yang harus dikerjakan, semua yang mungkin dilakukan, secepat mungkin untuk menjamin kembalinya kondisi normal di satu wilayah yang sangat khusus, sangat penting, sangat produktif bagi Italia."
Pada gempa yang terjadi 20 Mei lalu tujuh orang tewas. Gempa berpusat tidak jauh dari Modena. Gempa yang diperkirakan berkekuatan 6,0 SR itu merusak ratusan bangunan, termasuk kuil dan gereja kuno. Selain itu, bencana juga memaksa lebih dari 7.000 orang tidur di tenda di tempat terbuka.
Gempa tersebut juga memukul sebagian produksi paling terkenal di dunia dari daerah itu, termasuk keju Parmigiano Reggiano. Petani memperkirakan kerugian akibat kerusakan lahan pertanian di salah satu daerah paling subur di Italia tersebut mencapai lebih dari 200 juta euro.