Home » , , , , , , » Gaga L Menurut JK , MUI Dan MENAG

Gaga L Menurut JK , MUI Dan MENAG


Menteri Agama Surya Dharma Ali menegaskan bahwa pihaknya menolak kedatangan penyanyi pop kontroversial Lady Gaga yang akan menggelar konsernya di Jakarta, 3 Juni mendatang. Menurut Menag, apa yang diusung Lady Gaga sama sekali tidak sesusai dengan kepribadian bangsa, nilai-nilai agama, moral dan kharakter bangsa Indonesia.

"Jadi daripada itu menimbulkan kontro-ver-sial, maka sebaiknya dilarang saja," ujar Surya Dharma Ali

Hingga kini Mabes Polri masih terus mengkaji permohonan izin konser penyanyi pop fenomenal dan terkenal dunia tersebut.

Sementara itu menurut  Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai konser Lady Gaga tidak memiliki sensitivitas tinggi atas keterpurukan ekonomi bangsa Indonesia. Menurut MUI, konser itu hanya mementingkan keuntungan pihak penyelenggara semata. Untuk itu, MUI tetap akan menolak konser pelantun tembang Judas itu. "Kondisi masyarakat kesusahan seperti ini, kemudian yang lain melakukan pesta hura-hura. Sekian miliar dihabiskan yang keuntungan ekonomisnya disedot hanya untuk kepentingan segelintir orang yang atas nama kebebasan, atas nama seni tanpa batas," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh di kantornya, Selasa (22/5).

"Ini mengisap kekayaan masyarakat Indonesia dan juga mengambil keuntungan semata dari masyarakat Indonesia. Saya kira ini (konser Lady Gaga) tidak mempunyai nilai sensitivitas," tambahnya. 

Dilain pihak Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla mengaku tak bisa berkomentar panjang mengenai pro kontra soal konser Lady Gaga yang bakal dilaksanakan di Jakarta. Pasalnya, JK tidak tahu siapa Gaga dan tidak pernah menonton videonya. Namun, terlepas dari persoalan itu, JK merasa agak aneh juga dengan adanya penolakan terhadap Gaga. Sebab, menurut JK selama ini tak ada artis yang diprotes. "Pasti ada masalah karena Kristen protes dan Islam protes," kata JK di DPR, Jakarta, Selasa (22/5).

Mengenai pendapat kepolisian yang melarang konser Gaga itu, JK meminta supaya dihargai. Karena selama ini, bila ada masalah yang disalahkan adalah polisi. "Soal minta izin, boleh iya boleh tidak, ini pemberitahuan. Sekarang polisi menyampaikan pendapatnya dengan tegas. Kita tantang?" kata JK.


JK karena itu meminta apa yang dilakukan polisi itu dihargai. Sebab itu tadi, bila ada masalah, maka polisilah yang tanggung jawab. Karena itu, kata JK, demokrasi bukanlah kebebasan tanpa batas. Kebebasan itu ada batasnya. "Selama tidak merusak orang lain, kita hargai pendapat. Kalau ada korban, polisi yang kita salahkan. Kalau polisi katakan tidak, taatlah pada polisi. Kita menghargai itu," katanya. JK menambahkan, apa yang dilakukan oleh kepolisian kepada Gaga itu bukanlah karena tekanan. JK menghargai pendapat polisi. "PKS, PPP menolak, itu juga pendapat masyarakat," kata JK


Share this article :

Followers

 
Support : Creating Website | Template | Mas
Copyright © 2011. Dunia Dan Akherat - All Rights Reserved
Template Modify and Proudly powered by Free Blog