Semaan Al-Quran “Mantab” Adalah suatu kegiatan keagamaan yang inti dari kegiatannya adalah para pesertanya menyibukkan diri dengan membaca dan atau menyimak bacaan Al Quran. Dan dilengkapi dengan sholat dluha berjamaah dan mengisi waktu antara Maghrib-'Isya dengan bermunajah berdzikir dan bertawassul (yang terangkum dalam wirid Dzikrul Ghofilin). Dimulai dengan sholat shubuh berjama'ah sampai paripurna dan ditutup dengan doa khotmil Quran.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Kyai Hamim Jazuli (atau yang lebih dikenal dengan julukan Beliau-Gus Miek), putra dari KH Jazuli 'Utsman, Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri. Berawal dari banyaknya orang yang mengadukan kepada Beliau permasalahan-permasalahan dan kesulitan-kesulitan hidup yang mendera mereka, Beliau menawarkan solusi dengan menganjurkan agar mereka melakukan pembenahan-pembenahan diri dari dua arah: lahiriah dan batiniah.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Kyai Hamim Jazuli (atau yang lebih dikenal dengan julukan Beliau-Gus Miek), putra dari KH Jazuli 'Utsman, Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri. Berawal dari banyaknya orang yang mengadukan kepada Beliau permasalahan-permasalahan dan kesulitan-kesulitan hidup yang mendera mereka, Beliau menawarkan solusi dengan menganjurkan agar mereka melakukan pembenahan-pembenahan diri dari dua arah: lahiriah dan batiniah.
 | |
| Pelaksaan semaan al quran "Mantab" di Pendopo Kab BWI , duh.. duh..Mantabbbb... Kang Anas (bupati) tak mau ketinggalan ikutan nyemak. Kereennn bupati nya |
Pembenahan lahiriah dilakukan dengan memperbaiki cara bertholabul ma'isyah dan bermu'amalah dengan meninggalkan hal-hal yang bersifat "remang-remang" (yang tidak jelas hukumnya atau syubhat) dan apalagi yang gelap (haram). Sementara pembenahan batiniah dilakukan dengan cara menanamkan sikap mementingkan sholat lima waktu dan melaksanakannya secara berjama'ah, serta membiasakan diri untuk membaca Al Quran di setiap kesempatan.
Ternyata apa yang Beliau tawarkan ini, setelah mereka mencoba untuk melaksanakannya, mendapat sambutan yang positif dan diterima. Hanya saja, keberagaman latar belakang para rekanan Beliau ini menjadi masalah tersendiri. Seperti yang telah diketahui, banyak diantara mereka yang benar-benar awam masalah agama. Jangankan membaca. Mengenal huruf Al Quran pun tidak. Dan bahkan sebagian lagi baru mengenal sholat setelah mengenal Beliau.
Dari hal inilah, akhirnya Beliau berinisiatif untuk membentuk suatu wadah kegiatan kolektif untuk bersama-sama beribadah sekaligus wadah pembelajaran bagi mereka agar secara bertahap mereka bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan terwujudlah semaan Al Quran ini.
Hingga saat ini semaan al quran masih tetap berlangsung dibeberapa kabupaten di indonesia , selama yang saya ketahui. dan kebetulan menjelang bulan puasa tahun ini , pelaksanaan semaan al quran mantab akan dilaksanakan di desa saya , asyik.... !! Mantaab...!!
