SITUBONDO- Pasca gempa tektonik berkekuatan 2,7 skala richter (SR) yang terjadi Jumat (6/4/2012) sekitar pukul 17.25 WIB kemarin, gempa susulan masih terus mengguncang kawasan Situbondo, Jawa Timur. Bahkan, dalam sehari terjadi 7 kali gempa susulan, Sabtu (7/4/2012).
Namun, guncangan gempa dalam dua hari terakhir ini tidak menimbulkan kerusakan dan tak berpotensi terjadinya tsunami. Warga panik dan resah merasakan getaran gempa diikuti suara gemuruh. Kepanikan itu dibuktikan dengan keluarnya warga dari dalam rumah.
Kepanikan itu seperti terlihat di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. Para pasien dan keluarganya memilih keluar dari ruang perawatan mendengar suara gemuruh dan getaran kecil.
"Kami khawatir tertimpa bangunan, karena sejak tadi pagi kami sudah merasakan sebanyak tujuh kali terjadinya gempa yang disertai dengan suara gemuruh dan getaran kecil ini," ujar Suhadi (45), salah seorang keluarga pasien, Sabtu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Zainul Arifin membenarkan terjadinya gempa susulan. Bahkan, hingga siang tadi gempa susulan masih terus terjadi di beberapa kawasan Situbondo.
"Sejak pagi hingga siang ini sudah terjadi 7 kali gempa susulan, namun hingga kini kami belum menerima adanya laporan kerusakan. Untuk mengetahui terjadi gempa susulan kami terus melakukan koordinasi dengan BMKG Tretes," ujarnya.
Zainul menghimbau kepada warga Kabupaten Situbondo agar tidak panik, kendati dalam satu hari ini diguncang beberapa kali gempa. Hal itu karena gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Berdasarkan data yang diperoleh dari BKMG Tretes, gempa yang terjadi di Situbondo bergoyang ke atas dan ke bawah, bukan ke samping. Gempa tersebut disertai dengan suara bunyi dentuman," imbuhnya.
Adapun tujuh getaran gempa tektonik dalam satu hari itu masing-masing terjadi sekitar pukul 01.55 WIB, pukul 01.59 WIB, pukul 02.09 WIB, 08.00 WIB, 10.30 WIB, serta terjadi sekitar pukul 11.15 WIB, sedangkan yang terakhir terjadi sekitar pukul 14.45 WIB.
