Home » , , , , , » Masih Menjadi Momok Menakutkan

Masih Menjadi Momok Menakutkan

Peristiwa kebakaran tampaknya masih menjadi momok menakutkan bagi warga yang bermukim di wilayah Jakarta Utara. Bagaimana tidak, sejak Januari hingga Maret 2012 saja, sebanyak 45 kasus kebakaran terjadi di Jakarta Utara. Bahkan, 4 orang tewas dan lima lainnya luka-luka akibat peristiwa tersebut dengan kerugian mencapai Rp 14,5 miliar.

Kasie Operasi Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Utara, Nurdin Silalahi mengatakan, sebanyak 45 kasus kebakaran terjadi sepanjang Januari-Maret 2012. Rinciannya, 17 kasus terjadi di bulan Januari, 12 kasus di bulan Februari dan 16 kasus di bulan Maret.

Sedangkan, penyebab kebakarannya terjadi 5 kasus akibat kompor, 4 kasus akibat lampu, 31 kasus akibat arus pendek listrik, 1 kasus akibat lilin, dan 4 kasus akibat lain-lain. "Penyebab terbesar kebakaran sebanyak 90 persen akibat arus pendek listrik, dan sisanya 10 persen akibat kompor, lampu dan lilin," ujar Nurdin, Minggu (8/4).

Dikatakan Nurdin, ke-45 kasus kebakaran tersebut telah mengakibatkan 865 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 3.863 jiwa kehilangan tempat tinggal dengan total nilai kerugian mencapai sekitar Rp 14,5 miliar. Sedangkan, untuk lokasi zona merah atau yang rawan terjadi kebakaran di Jakarta Utara pada tahun ini terdapat di Kecamatan Penjaringan yang merupakan pemukiman padat penduduk dan juga banyak terdapat bangunan semi permanen yang mudah terbakar. "Sejauh ini, peristiwa kebakaran terbesar di Jakarta Utara pada tahun 2012 terjadi disebuah gudang oli di Pluit pada 22 Maret lalu yang membutuhkan waktu berhari-hari untuk memadamkannya," katanya.

Untuk mengantisipasi meningkatnya kasus kebakaran, dikatakan Nurdin, pihaknya terus melakukan penyuluhan mengenai masalah penanggulangan awal dan pencegahan kebakaran di setiap kelurahan di Jakarta Utara pada setiap pekannya. "Setiap kegiatan seperti kerja bakti, PKK, hingga rapat RT dan RW, kami selalu memberikan penyuluhan itu," ucapnya.

Ditambahkannya, penyuluhan dilakukan untuk mengurangi frekuensi kebakaran yang sering terjadi di Jakarta Utara. Selain itu, dengan adanya penyuluhan, warga akan sadar tentang bahaya penggunaan alat-alat kelistrikan tanpa didasari pengetahuan yang jelas. "Mudah-mudahan dengan adanya penyuluhan ini warga sadar akan bahaya kebakaran dan juga dapat menekan kasus kebakaran," tuturnya.

Selain memberikan penyuluhan, pihaknya juga menyiagakan 70 unit mobil pemadam kebakaran dengan 450 personil, 6.000 apar, 350 hidran, dan 589 smart alarm yang tersebar di enam kecamatan di Jakarta Utara. "Semua alat tersebut disiagakan di enam kecamatan Jakarta Utara, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kebakaran," tandasnya.


Share this article :

Followers

 
Support : Creating Website | Template | Mas
Copyright © 2011. Dunia Dan Akherat - All Rights Reserved
Template Modify and Proudly powered by Free Blog