Ratusan korban kebakaran di Kapuk Muara, Desa Rawa Indah, Penjaringan, Jakarta Utara, belum mendapatkan bantuan hingga jum'at (12/4) petang. Warga masih bertahan di pengungsian, sebagian warga mengais-ngais sisa kebakaran sambil berharap menemukan barang berharga yang masih dapat digunakan. Kebakaran yang terjadi kemarin menghanguskan sedikitnya 200-an rumah panggung. Sehingga, sekitar 300 kepala keluarga mengharapkan bantuan makanan, obat-obatan, dan pakaian.
Kementerian Sosial dan Palang Merah Indonesia telah menyediakan tenda pengungsian. Tapi banyak juga korban yang tinggal di tempat kerabat. Warga di sekitar lokasi kejadian pun telah memberikan bantuan berupa makanan dan selimut. Irwan, seorang korban, mengatakan banyak anak-anak yang membutuhkan pakaian sekolah. Mereka juga mengalami luka. Tak sedikit pula anak-anak yang trauma dengan kejadian tersebut.
Kebakaran yang terjadi pada Kamis siang itu diduga akibat hubungan pendek arus listrik di salah satu rumah warga. Sebanyak 19 unit pemadam kebakaran yang dikerahkan namun api baru bisa dijinakkan dua jam kemudian. Warga sempat mendengar beberapa kali suara ledakan sebelum terjadi kebakaran. Api membesar dalam waktu yang sangat cepat. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Warga terpaksa mendirikan tenda darurat dari bahan seadanya. Barang-barang yang selamat dari amuk api juga tampak menumpuk di sejumlah sudut lokasi. Tak banyak yang diinginkan warga di pemukiman ini kecuali perhatian pemerintah atas musibah yang baru saja menimpa mereka. Hembusan angin yang cukup kencang di sekitar lokasi membuat api dengan cepat menghanguskan ratusan rumah yang didirikan dari bahan yang mudah terbakar itu, hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti kebakaran ini. (Dari Berbagai Sumber)
Wallahu A'lam
Wallahu A'lam