Home » , , , , » Garut dan Simalungun Kembali Dihantam Badai

Garut dan Simalungun Kembali Dihantam Badai

Garut - Angin puting beliung melanda wilayah Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu.

Angin kencang datang secara tiba-tiba sekitar pukul 14.30 WIB disertai hujan deras, meninggalkan kerusakan bagian atap rumah warga, merobohkan pohon dan bangunan rumah makan di Jalan Terusan Pembangunan, Kampung Cihonje.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi sempat membuat panik warga setempat karena melihat langsung terjangan angin kencang yang berlangsung cepat. Bencana angin puting beliung tersebut, sempat merobohkan tembok sepanjang 100 meter sebagai pembatas rumah dan kebun hingga menimpa areal perkebunan tomat.

Selain itu, pohon yang tumbang telah merusak atap rumah yang baru selesai dibangun dan akan ditempati oleh keluarga Ny. Enong.  Pohon tumbang itu terjadi ketika Enong hendak memasuki rumah, tiba-tiba datang angin kencang, kemudian pohon yang ada di depan rumah roboh. "Rumah saya baru saja dibangun dan mau ditempati, tapi sekarang rusak tertimpa pohon," kata Enong.

Akibat peristiwa itu, sempat menyebabkan arus lalu lintas terganggu karena sebuah pohon yang tumbang di Jalan Pataruman menghalangi badan jalan. Setelah situasi aman, warga setempat secara bergotong royong mengevakuasi pohon tumbang agar jalan tersebut dapat dilalui kendaraan.  Sejumlah warga lainnya membantu membersihkan puing-puing material bangunan rumah yang rusak diterjang angin kencang.

SIMALUNGUN-Angin puting beliung menyapu empat desa di Kecamatan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun, Jumat (30./3) sekira pukul 16.50 WIB sore. Sebanyak 20 rumah mengalami kerusakan, tiga diantaranya porak poranda, tiga rusak sedang  dan 14 rumah rusak ringan. Keempat desa yang menjadi amuk angin puting beliung itu, yakni Desa Huta Patung, Huta Pulo Bayu, Huta Demak dan Huta Bangun Putih Nagori Pulo Bayu.

Rumah yang mengalami rusak berat adalah milik Oliver Sitohang (40) yang terbuat dari dinding tepas dengan lebar 5 meter dan panjang 7 meter.  Rumah Oliver Sitohang yang dijadikan warung kopi itu rata dengan tanah. Di dalamnya rumahnya penuh dengan barang-barang dagangan. Selanjutnya rumah semi permanen milik  Elisa Simangunsong (38) yang sekaligus dijadikan Café Belles, kini menjadi miring dan maju 5 meter mendekati jalan raya. Sound system café rusak serta puluhan seng penutup rumah berterbangan ditambah terkena guyuran hujan. Kemudian rumah milik Rumina br Siregar (56) yang atap sengnya sebanyak 80 lembar berterbangan ke tempat lain. Akibat kejadian tersebut, pemilik rumah mengalami rusak berat terpaksa tinggal di rumah tetangga dan keluarga dekat.

Sementara tiga rumah yang mengami rusak sedang ringan adalah milik Pangulu Pulo Bayu Parpunguan Saragih. Seng penutup rumah sebanyak 30 lembar serta broti juga berterbangan. Kemudian rumah milik  rumah Lamria Purba dan rumah Jones Siregar. Sedangkan 14 rumah yang mengalami rusak ringan adalah milik Langsi Hutagaol, Osner Sibarani, Jadiaman Sitohang, Faber Sihombing, Fuji Sihotang, Himsar Gultom, Hanna Saragih, Yusniar Nainggolan, Esli Siregar, Panahatan Simanjuntak, Jusman Manurung, Donal Manurung, Rosma Gultom dan Muhammad Sitanggang.

Informasi dihimpun METRO (Group Sumut Pos) dari salah seorang korban Oliver Sitohang mengatakan, sore itu ia sedang berada di rumah melayani pembeli. Saat itu banyak pengunjung di warungnya. Tak berapa lama kemudian, langit yang cerah mulai tampak gelap. Tiba-tiba turun hujan deras disertai angin kencang.

Hujan es yang begitu deras membuat Oliver Sitohang ketakutan. Takut rumahnya tumbang dihantam angin, Oliver pindah ke rumah tetangga. Tak berapa lama kemudian, angin kencang menghantam  rumahnya,   saat itu juga rumahnya yang berdinding nipah tersebut roboh. Namun tak ada pengunjung yang menjadi korban. Suasana yang sama juga terjadi di café Beles milik Elisa Simangunsong. Banyak botol minuman yang pecah. Angin puting beliung juga mengganggu acara pesta pernikahan keluarga marga Gultom.  Seng di atas teratak berterbangan sehingga para pengunjung pesta berhamburan.  Setelah hujan reda, acara pesta dilanjutkan dua jam kemudian.

Sabtu (31/3) siang, Dinas sosial Simalungun yang diwakili Kabid Banjamsos Syuaibah Saragih dan Kasi penaggulangan Bencana, Asri Darianty tiba di lokasi dan memberikan bantuan berupa sandang, pangan, selimut, matras dan lain-lain. Camat Hutabayuraja Riando Purba MSi  bersama Kapospol Hutabayuraja Aiptu M Bangun  dan unsur Muspika lainnya mengunjungi para korban angin puting beliung.  Dihadapan warga , Camat Hutabyuraja Riando Purba mengatakan, agar tetap bersabar. Puting beliung merupakan bencana alam yang kita tidak tahu kapan datangnya.

Demikian juga kepada warga yang rumahnya lolos dari bencana agar sudi meluangkan waktunya untuk bergotong-royong membantu memperbaiki rumah warga yang rusak.

Berbagai Sumber : Wallahu A'lam


Share this article :

Followers

 
Support : Creating Website | Template | Mas
Copyright © 2011. Dunia Dan Akherat - All Rights Reserved
Template Modify and Proudly powered by Free Blog