Home » , » Seorang Penjilat Sejati

Seorang Penjilat Sejati

Seorang penjilat sejatinya sedang membohongi dirinya sendiri. Apa yang dilakukannya berlawanan dengan lubuk hatinya yang paling dalam. Ia rela melakukan apa saja secara berlebihan demi mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang yang dijilatnya. Biasanya yang menjadi korban penjilat adalah mereka yang tergolong mapan dan superior, seperti atasan, pimpinan, pemegang kekuasaan dan keputusan.

Terkadang, budaya menjilat ini timbul karena kesalahpahaman terhadap makna dan pengertian tawadhu (rendah hati). Misalnya, seorang bawahan merasa perlu memuji atasannya setinggi langit demi menunjukkan loyalitasnya terhadap sang atasan. Ironis sekali kalau sang atasan mengangguk-anggukkan kepalanya alias mengamini dengan berbagai pujian itu. Sementara hal yang dijadikan bahan pujian bawahannya itu sebenarnya tidak terjadi.

Penjilat adalah: orang atau manusia yang melakukan aktivitas menjilat.

Secara harfiah, menjilat di artikan: aktivitas manusia dan hewan (yang memiliki lidah, lidah adalah: salah satu indera manusia dan hewan yang berfungsi untuk merasakan rasa, makanya disebut indera pengecap) yaitu dengan cara mengeluarkan lidah dari mulut dengan sengaja untuk di tempelkan kepada benda lain baik hidup maupun mati sehingga manusia dan hewan yang melakukannya dapat merasakan benda yang di indera tersebut. Rasa yang dapat di deteksi oleh lidah meliputi: manis, asin, asem, pahit, getir, campak, dan lain-lain yang merupakan gabungan dari berbagai rasa itu; dan juga dapat merasakan suhu: panas dingin hangat; permukaan: kasar, halus, keras, empuk, kenyal, tajam, tekstur: berbulu, berduri, anyaman, lipatan, berlubang; sifat: cair, padat, pasta. Rasa itu sebenarnya dapat juga dirasakan dengan TANPA aktivitas menjilat tadi, jadi ketika manusia atau hewan memasukkan benda baik padat maupun cair ke mulut sudah pasti melewati lidah untuk dirasakan.

Dalam dunia lain, Penjilat adalah  manusia yang  melakukan pekerjaan (dengan cara yang) KOTOR dengan: melayani, merangkak, meringkuk, membungkuk, nyembah, menjilat kaki, kiss dari pantat, angkat peler, menjilat kaki, memuji-muji atasan untuk mendapatkan pujian atau nilai tambahan bagi dirinya. 

Ada satu kisah tentang seorang penjilat sejati yang mungkin menarik untuk disimak namun amat sangat tidak patut untuk ditiru dan dicontoh : 

Al Kisah suatu ketika Raja Entah Berantah... merasa udah ingin pensiun, ia ingin penggantinya dapat menutupi kejelekannya dimasa memerintah, dan melindungi keluarga dan keturunannya. Untuk itu ia ingin menguji 2 menteri senior yang dianggap paling berpeluang, karena mereka terkenal sebagai penjilat ulung dan pembantu setia raja. Dipanggilnya sang menteri satu persatu kekamarnya dan tidak boleh menceritakan apa yang terjadi dikamar pada siapapun, termasuk pada menteri yang di luar.

Menteri pertama masuk dan terkejut melihat sang raja yang sudah tidak memakai selembar pakaianpun, tapi melumuri seluruh tubuhnya dengan kotoran dan sedang duduk dikursi kesayangan sang raja.

RAJA : "Menteriku,.. berbuatlah sesukamu jika kau melihatku seperti ini."

MENTERI I, bingung. Dan setelah berpikir sesaat, menteri itu mendatangi raja, dan dan menjilati muka raja sampai bersih, memohon pada raja untuk pindah dari tempat duduknya, kemudian duduk dikursi raja setelah dibersihkan sebentar.

RAJA : "Apa maksud perbuatanmu hai menteri....?"

MENTERI I : "Hamba ingin membersihkan muka paduka, sebelum menggantikan paduka agar rakyat tidak melihat kesalahan baginda, tapi aku tidak sanggup membersihkan semua."

RAJA : "Bagus, kau menteri yang bijaksana, akupun dulu melakukan demikian, tapi biarlah hanya aku yang berbuat demikian."

Menteri II masuk, dan mendapat perintah yang sama dengan menteri pertama. Setelah bepikir sejenak... menteri II menjilati dibagian tertentu sang raja, dan raja terlihat mendesah keenakan, setelah itu menteri II duduk bersila didepan raja.

RAJA : "Apa maksud perbuatanmu hay menteri....?"

MENTERI II : "Saya ingin melindungi dan membuat keturunan paduka bersih, dan yang lebih penting saya bisa membuat raja sekarang merasa enak."

RAJA : "Bagus kau penjilat yang sangat bijaksana, ceraikan istrimu, kawini anakku, dan jangan lupa sering-sering seperti tadi...nanti kuwariskan negeri ini padamu."


Share this article :

Followers

 
Support : Creating Website | Template | Mas
Copyright © 2011. Dunia Dan Akherat - All Rights Reserved
Template Modify and Proudly powered by Free Blog