Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, satu orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi setelah angin puting beliung memorak-porandakan rumah warga di sejumlah daerah kemarin.
Di Kabupaten Tanah Bumbu dan Banjar, Kalimantan Selatan, 841 warga masih mengungsi dan satu orang dilaporkan meninggal dunia. “Di Tanah Bambu seorang meninggal dan 640 lainnya mengungsi. Ada tiga rumah yang rusak total, 31 rumah rusak berat, 32 rusak sedang, 141 rusak ringan, satu tempat ibadah rusak, dan satu jembatan jalan antardesa rusak.
Di Kabupaten Tanah Bumbu dan Banjar, Kalimantan Selatan, 841 warga masih mengungsi dan satu orang dilaporkan meninggal dunia. “Di Tanah Bambu seorang meninggal dan 640 lainnya mengungsi. Ada tiga rumah yang rusak total, 31 rumah rusak berat, 32 rusak sedang, 141 rusak ringan, satu tempat ibadah rusak, dan satu jembatan jalan antardesa rusak.
Sementara di Banjar masih ada 200 warga mengungsi,” ungkap Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Sementara di kabupaten lain, seperti di Kota Banjarmasin dan Barito Kuala, tidak ada kerusakan berarti.Menurut Sutopo,masyarakat di sana sempat panik karena isu tsunami merebak saat kejadian. Kebutuhan mendesak bagi pengungsi adalah tempat penampungan, pembersihan lingkungan, sandang, alat dapur, dan perbaikan darurat.
Angin puting beliung juga melanda Kabupaten Barru dan Pinrang, Sulawesi Selatan. Di Pinrang 10 dari 12 kecamatan disapu angin puting beliung pada Selasa (20/3) hingga kemarin. Angin ini telah merusak 370 rumah warga dan fasilitas umum. Kerusakan terparah terjadi di Kecamatan Batulappa dengan jumlah rumah yang mengalami kerusakan mencapai 120 rumah dan satu tempat ibadah.
Camat Batulappa Kent Mukti mengaku belum mengetahui berapa jumlah warga yang mengungsi.Namun, data sementara yang diperolehnya menyebutkan, kerusakan rumah warga di wilayahnya sebanyak 40 unit. “Kalau diprediksi, jumlah warga yang mengungsi ratusan orang,” ungkapnya. Di Barru terjangan puting beliung mengakibatkan dua orang terluka dan 58 rumah rusak.
Kerusakan terparah melanda Kecamatan Tanete Rilau dan Kecamatan Barru. Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, empat desa yang tersebar di Kecamatan Mejobo juga dilanda puting beliung yang mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak. “Kejadian di empat desa tersebut informasinya hampir bersamaan yang diawali dengan turun hujan dan tiupan angin kencang,” kata Jamari,warga Desa Golantepus.
Empat desa tersebut yakni Desa Temulus,Kesambi, Hadiwarno, dan Golantepus.Akibat bencana tersebut, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan bervariasi,terutama genteng rumah berjatuhan. “Peristiwa ini baru pertama kalinya terjadi karena sebelumnya tidak pernah,” ungkapnya. Di Sidoarjo, Jawa Timur, angin puting beliung merusak belasan rumah di kawasan Sedati Gede,Kecamatan Sedati.
Warga Sedati, M Antok, mengatakan, puting beliung berlangsung cukup cepat dan singkat.“ Tak kurang dari lima menit tiba-tiba awan tebal disertai dengan hujan dan angin kencang melanda kawasan kami dan membuat sejumlah atap rumah yang terbuat dari asbes beterbangan,” ucapnya.Tidak hanya itu,kata dia,rumah warga yang selamat juga ikut rusak akibat kejatuhan atap rumah sebelahnya yang terkena angin