KUPANG : Sedikitnya 8.000 warga korban angin puting beliung di enam kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sampai Senin (26/3) masih mengungsi.
Wakil Bupati Manggarai Timur Andreas Agas mengatakan warga bertahan di rumah tetangga dan keluarga yang masih utuh. "Warga yang mengungsi itu rumahnya porak poranda dihantam angin puting beliung sehingga tidak bisa ditempati lagi," katanya saat dihubungi mediaindonesia.com
Ribuan pengungsi tersebut korban angin puting beliung pada 14-17 Maret lalu itu adalah warga Kecamatan Borong, Elar, Kota Komba, Poco Ranaka, Lambaleda, dan Kecamatan Sambi Rampas. Menurut Andreas, sampai Senin petang bantuan beras baru menjangkau pengungsi di dua kecamatan yang paling parah dilanda bencana itu, yakni Borong dan Kota Komba.
Petugas membagikan beras dan makanan siap saji kepada seluruh warga yang terkena bencana, yakni yang rumahnya rusak berat maupun ringan. Petugas terus berusaha mendistribusikan bantuan makanan kepada para korban di kecamatan lainnya. "Kami bagikan beras 400 gram per orang per hari," katanya.
Menurut Andreas angin puting beliung mengakibatkan dua orang tewas, yakni Lusia Sangut, 80, dan Lusia Loji, 50. Sementara itu, rumah penduduk yang rusak berat tercatat mencapai 1.154 unit, rusak ringan 1.140 unit, dan 206 unit rusak sedang. Jumlah itu belum termasuk 487 ruangan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang juga rusak berat.
Media Indonesia
