Home » , , , » Gedung SMA , Gereja Dan Puluhan Rumah Kembali Disapu Angin

Gedung SMA , Gereja Dan Puluhan Rumah Kembali Disapu Angin

Sulawesi Tenggara , Maluku , Surabaya , 

Angin puting beliung disertai hujan deras meluluhlantakkan gedung Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS) Watuburi, Kecamatan Kabaena Tengah, Kabupaten Bombana. Akibatnya, seluruh fasilitas sekolah itu rusak total. Salah seorang warga Desa Lengora, Malik Akbar,S.Pd (25), di Kabaena Tengah, Jum'at, melaporkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 wita, saat hujan turun disertai angin kencang yang berlangsung selama sekitar 30 menit.

Ketika itu, lanjut Malik, warga Desa Lengora dan Lengora Selatan, sedang mengikuti rapat terkait pembangunan di wilayah itu dengan salah seorang anggota DPRD Bombana, Sahrun Gaus yang menjalani masa istrahat sidang (Reses) selama sepekan. "Tiba-tiba terdengar bunyi keras dari sebelah tempat rapat di aula Kantor Kecamatan Kabaena Tengah, dan setelah ditengok ternyata gedung SMAS Watuburi yang roboh," tutur Malik.

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam kejadian itu, namun kerugian materi diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Menurut Malik, gedung darurat itu roboh bukan karena konstruksinya yang tidak kokoh, melainkan posisinya yang dibangun di padang tanpa terhalang pohon pelindung. Sementara itu, Kepala SMAS Watuburi Saharuddin Dasi, membenarkan musibah itu melanda sekolahnya. "Kejadian itu murni karena bencana alam," katanya.

Atas kejadian itu, lanjut Saharuddin, pihaknya mengalami kerugian hingga Rp60 juta dengan rincian kerusakan gedung darurat, bangku dan kursi murid yang tertindis rangka bangunan serta peralatan sekolah lainnya. "Gedung itu memiliki tiga ruang kelas belajar dan peralatan sekolah, semuanya dibangun dan dilengkapi secara swadaya oleh masyarakat setempat, karena menginginkan anak mereka mengenyam pendidikan meskipun sekolah itu masih berstatus swasta," imbuhnya.

Karena keinginan dan tekad masyarakat yang lebih besar untuk menyukseskan program pemerintah, lanjut Saharuddin, sehingga gedung itu dirampungkan pembangunannya pada Desember 2011. Kini, lanjut Saharuddin, gedung itu telah luluh lantak, namun semua siswa yang mencapai 100 lebih itu masih bisa mengikuti proses belajar-mengajar dengan baik, sebab pihaknya meminjam gedung SMPN 2 Kabaena Tengah di Lengora. "Kalau tidak seperti itu, maka ancaman terbesar adalah siswa kami tidak dapat mengikuti ujian akhir nasional," katanya.

Meskipun demikian, Saharuddin tetap berharap kepada semua pihak khususnya Pemerintah Kabupaten Bombana agar dapat menyalurkan bantuannya terkait dengan robohnya sekolah tersebut. "Izin kami menggunakan gedung SMPN 2 Kabaena Tengah hanya sampai pelaksanaan UAN berakhir, sehingga kami sangat berharap kepada Pemkab Bombana untuk membangunkan kami gedung yang sangat representatif," harapnya. 

AMBON,  Angin puting beliung menerjang dua desa di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Maluku. Akibatnya puluhan rumah warga, empat ruangan sekolah, dan sebuah gereja mengalami kerusakan. Dua desa yang dilanda angin puting beliung pada Jumat (23/3/2012) sore itu, yakni Desa Elat dan Desa Depur, Kecamatan Kei Besar, Malra.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malra, Mohammad Ingratubun, menyebutkan di Desa Elat, serangan angin puting beliung menyebabkan 17 rumah warga rusak. Terdiri dari 10 rumah rusak ringan, 5 rusak berat, dan 2 rumah rusak total, serta 4 ruangan belajar SD Negeri Elat dan SMA Elat rusak. Sedangkan di Desa Depur, 25 rumah warga rusak, 11 rumah rusak ringan, 11 rusak berat, dan 4 rusak total. Selain itu, sebuah gereja di Depur juga rusak diterjang angin puting beliung. "Angin kencang yang datang tiba-tiba membuat warga panik, dan menyebabkan puluhan rumah rusak, termasuk sebuah gereja dan empat ruangan kelas SD dan SMA juga rusak," kata Ingratubun saat dihubungi Kompas.com, Minggu (25/3/2012).

Ingratubun menyatakan, akibat peristiwa itu puluhan warga mengungsi ke rumah kerabat mereka, terutama enam anggota keluarga yang rumahnya rusak total. Sedangkan warga lainnya yang rumahnya rusak ringan langsung memperbaiki rumah secara gotong royong. Menurut Ingratubun, pihaknya sudah menurunkan tim reaksi cepat penanggulangan bencana dari unsur aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Malra, dan aparat TNI/Polri untuk memberikan bantuan kepada warga yang mengalami musibah tersebut.

Bantuan yang diberikan tim reaksi cepat BPBD Malra di antaranya, tenda untuk warga yang rumahnya rusak total, dan bahan makanan, pakaian, dan selimut. "Tim kita sudah bekerja setelah peristiwa itu terjadi, dengan menyalurkan bantuan logistik bahan makanan, dan kebutuhan lainnya. Bantuan tenda juga sudah diberikan untuk warga yang rumahnya rusak sehingga warga bisa kembali ke rumahnya untuk sementara waktu," kata Ingratubun. Ia menyatakan, bagi warga yang rumahnya rusak total akan diambil langkah-langkah perbaikan, namun untuk sementara BPBD memberikan bantuan tenda sehingga warga dapat kembali ke rumahnya.

Surabaya: Puting beliung menyapu puluhan rumah di Kompleks Pondok Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (25/3). Sebagian rumah mengalami kerusakan di bagian atap. Terjangan angin dengan kecepatan tinggi selama lima menit ini membuat warga panik.

Hal serupa juga terjadi di Grobogan, Jawa Tengah. Lima rumah roboh dan ratusan lainnya rusak diterjang puting beliung. Warga langsung bergotong-royong membersihkan puing-puing dan menata kembali genting yang berserakan. Kerugian atas keadian itu ditaksir ratusan juta rupiah.

Tidak hanya di Jawa, puting beliung juga terjadi di Kabupaten Barru, Kalimantan Selatan. Belasan rumah di Kecamatan Tanete Rilau dan Barru. Selain merobohkan rumah, puting beliung mengakibatkan dua orang terluka. Warga berharap bantuan dari pemda untuk membangun kembali rumahnya

Dari Berbagai Sumber 

Wallahu A'lam


Share this article :

Followers

 
Support : Creating Website | Template | Mas
Copyright © 2011. Dunia Dan Akherat - All Rights Reserved
Template Modify and Proudly powered by Free Blog