Metrotvnews.com, Palopo: Evan, mahasiswa yang melakukan aksi bakar diri hingga kini masih dirawat di RS Mediak Palopo, Sulawesi Selatan. Evan melakukan aksi bakar diri saat berunjuk rasa memprotes rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada Senin pekan silam. Menurut dokter, Evan menderita luka bakar pada bagian wajah dan mengalami pembengkakan pada mata serta sebagian kulit melepuh akibat terbakar. Luka bakar pada bagian wajah, tangan serta bahu, hanya sebanyak enam persen. Meski sedang menjalani perawatan di rumah sakit, Evan meminta kepada rekan-rekannya agar terus melakukan aksi protes terhadap kebijakan pemerintahan SBY-Boediono itu. Menurut Evan, kebijakan itu akan menyengsarakan rakyat miskin.
Pendemo Coba Bakar Diri di Kantor Bupati Sukoharjo
Salah seorang buruh peserta aksi demo di depan Kantor Bupati Sukoharjo mencoba bakar diri. Buruh yang diketahui bernama Lilis Hartono sudah menyiramkan seliter bensin ke tubuhnya. Beruntung peserta aksi lainnya dan anggota Polres yang berjaga mengetahui hal itu dan bertindak cepat.
Lilis diturunkan dari atas mobil pikap yang untuk orasi kemudian disiram dengan air mineral. Dia kemudian diamankan oleh petugas dan peserta aksi lainnya. Ditemui di sela-sela aksi, Lilis mengaku sudah jengah dan bosan dengan ketidakadilan yang selama ini dirasakan buruh PT Diana.
Sebab perjuangan selama enam tahun menunutut hak, sama sekali tidak ada penyelesaian. "Saya merasa sudah tidak berguna dalam memperjuangkan teman-teman. Enam tahun menuntut hak tidak ada jawaban, Pemkab juga tidak bisa memberikan jaminan pada kami," ujar Lilis yang tercatat sebagai Ketua DPC SBSI Sukoharjo ini.
Karena itulah, dia nekat ingin mengakhiri hidupnya dengan cara membakar diri. Sebab segala upaya sama sekali tidak membuahkan hasil. Bahkan ada kesan buruh selalu diombang ambingkan dengan kenyataan. Salah satunya PT Diana justru kembali beroperasi meskipun dengan nama lain. Tetapi, sebenarnya PT itu masih ada kaitannya dengan PT Diana.
Lima Demonstran di Maroko Bakar Diri
Ratusan warga berunjuk rasa di Ibukota Maroko, Rabat, 19 Januari 2012. Mereka protes kepada pemerintah karena pekerjaan di negeri Afrika Utara itu makin susah didapat. Angka pengangguran di negeri itu tercatat sekitar 9,1 persen dari total populasi. Bahkan, 16 persen dari total lulusan perguruan tinggi kini menganggur. Di tengah aksi protes ini, tiba-tiba para peserta berteriak histeris. Pasalnya, lima pemrotes nekad membakar diri.
Aksi ini berawal saat pasukan keamanan mencoba menghalangi kelima demonstran saat akan keluar dari gedung Kementerian Pendidikan Tinggi untuk istirahat. Kelima demonstran itu kemudian menyiramkan bensin ke tubuh mereka. Sementara demonstran lain melemparkan roti ke arah mereka. Namun, tiba-tiba dua di antaranya terbakar dan berlarian ke arah kerumunan polisi. Para polisi dan demonstran kemudian berusaha memadamkan api di tubuh kelima demonstran itu. Mereka lalu dilarikan ke rumah sakit.
Aksi ini merupakan kelanjutan aksi beberapa hari sebelumnya. Mereka menuntut pemerintah yang berjanji mengatasi pengangguran.
Ratusan warga berunjuk rasa di Ibukota Maroko, Rabat, 19 Januari 2012. Mereka protes kepada pemerintah karena pekerjaan di negeri Afrika Utara itu makin susah didapat. Angka pengangguran di negeri itu tercatat sekitar 9,1 persen dari total populasi. Bahkan, 16 persen dari total lulusan perguruan tinggi kini menganggur. Di tengah aksi protes ini, tiba-tiba para peserta berteriak histeris. Pasalnya, lima pemrotes nekad membakar diri.
Aksi ini berawal saat pasukan keamanan mencoba menghalangi kelima demonstran saat akan keluar dari gedung Kementerian Pendidikan Tinggi untuk istirahat. Kelima demonstran itu kemudian menyiramkan bensin ke tubuh mereka. Sementara demonstran lain melemparkan roti ke arah mereka. Namun, tiba-tiba dua di antaranya terbakar dan berlarian ke arah kerumunan polisi. Para polisi dan demonstran kemudian berusaha memadamkan api di tubuh kelima demonstran itu. Mereka lalu dilarikan ke rumah sakit.
Aksi ini merupakan kelanjutan aksi beberapa hari sebelumnya. Mereka menuntut pemerintah yang berjanji mengatasi pengangguran.
Ini SMS Sondang Sebelum Dia Bakar Diri di Depan Istana
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman Sondang Hutagalung, mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK), yang melakukan aksi bakar diri di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara. Mahasiswa UBK angkatan 2007 itu dimakamkan di Blok A1 blat 50, TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Minggu. Dengan prosesi pemakaman berlangsung, seperti pemakaman pahlawan yang rela mengorbankan jiwa raga demi negeri tercinta. Bahkan, seorang wanita rekan Sondang tidak sadarkan diri saat prosesi pemakaman sedang berlangsung.
Prosesi pemakaman selain dihadiri keluarga dan rekan Sondang juga dihadiri anggota DPR RI asal PDIP, Budiman Sudjatmiko, Pengurus Kontras, Haris Azhar, Ketua Himpunan Advokasi dan Studi Marhaenis Muda untuk Rakyat dan Bangsa Indonesia (Hammurabi), dan lain sebagainya. "Terima kasih atas perhatian dan bantuan teman-teman semua. Maafkan kalau ada salah dari Sondang," ujar Herman, kakak Sondang saat memberikan sambutan di acara pemakaman.
Mahasiswa kelahiran 12 November 1989 itu di mata rekan-rekannya dikenal sebagai sosok yang selalu mengedepankan sisi kemanusiaannya."Sondang pernah bilang akan menuntaskan kasus pelanggaran HAM, yang kasusnya mandek. Karenanya, kami akan teruskan perjuangan, keinginan-keinginan Sondang," kata Darma Silalahi, rekan yang ikut mengantarkan kepergian Sondang ke TPU Pondok Kelapa. Darma mengatakan dirinya terakhir berkomunikasi dengan Sondang via SMS pada Jumat (2/12). Isinya, "Brother w ti2p HAM murabi sama lo." Pesan singkat dari anak pasangan Viktor Hutagalung dan Dame Sipahutar itu masih tersimpan di ponsel Darma.
Sebagaimana diketahui, Sondang melakukan aksi bakar diri di depan Istana Negara pada Rabu (7/12) pukul 17.30 WIB. Akibatnya, Sondang yang mengalami luka bakar sangat parah, hingga 98 persen. Setelah bertahan hidup selama 72 jam, Sabtu (10/12) sekitar pukul 17.50 Wib, Sondang meninggal dunia. Anggota DPR RI, Budiman Sudjatmiko mengatakan, "Perjuangan Sondang harus tetap dilanjutkan," ucap Budiman singkat.
Seorang Biksu Tibet Bakar Diri
Warga Tibet di pengasingan melaporkan aksi bakar diri seorang biksu di Tibet timur sebagai protes atas kebijakan Tiongkok di daerah-daerah yang berpenduduk warga Tibet. Lobsang Tsultrim, seorang biarawan dari biara Kirti yang bergolak, membakar dirinya Jumat sore di Ngaba, provinsi Sichuan. Pasukan keamanan Tiongkok dilaporkan memadamkan kobaran api itu dan membawa biarawan tersebut, masih hidup, ke lokasi yang tidak diketahui.
Kasus bakar diri terbaru itu terjadi hanya dua hari setelah seorang biarawan Tibet lainnya, Jamyang Palden, membakar dirinya di Tongren, kota biara di provinsi Qinghai. Dia selamat setelah pasukan keamanan memadamkan kobaran api itu. Hampir 30 orang Tibet, sebagian besar biksu Budha, telah membakar diri mereka tahun lalu untuk menarik perhatian pada apa yang mereka gambarkan sebagai penindasan yang dilakukan oleh Beijing terhadap agama dan budaya Tibet.
Pemerintah Tiongkok menggambarkan pembakaran diri sebagai biadab dan perbuatan teroris, yang didorong oleh kelompok-kelompok separatis di luar negeri.
Warga Tibet di pengasingan melaporkan aksi bakar diri seorang biksu di Tibet timur sebagai protes atas kebijakan Tiongkok di daerah-daerah yang berpenduduk warga Tibet. Lobsang Tsultrim, seorang biarawan dari biara Kirti yang bergolak, membakar dirinya Jumat sore di Ngaba, provinsi Sichuan. Pasukan keamanan Tiongkok dilaporkan memadamkan kobaran api itu dan membawa biarawan tersebut, masih hidup, ke lokasi yang tidak diketahui.
Kasus bakar diri terbaru itu terjadi hanya dua hari setelah seorang biarawan Tibet lainnya, Jamyang Palden, membakar dirinya di Tongren, kota biara di provinsi Qinghai. Dia selamat setelah pasukan keamanan memadamkan kobaran api itu. Hampir 30 orang Tibet, sebagian besar biksu Budha, telah membakar diri mereka tahun lalu untuk menarik perhatian pada apa yang mereka gambarkan sebagai penindasan yang dilakukan oleh Beijing terhadap agama dan budaya Tibet.
Pemerintah Tiongkok menggambarkan pembakaran diri sebagai biadab dan perbuatan teroris, yang didorong oleh kelompok-kelompok separatis di luar negeri.
Dan Masih banyak lagi aksi bakar diri baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Kenapa........?
Wallahu A'lam
