DENPASAR.- Tak hanya longsor, warga Kintamani, Bangli, juga ditimpa musibah banjir bandang saat terjadi hujan deras pada Selasa (13/3/2012) malam. Dari laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana, tercatat 17 kepala keluarga yang terdiri dari 68 warga Desa Batur Selatan, Kintamani, Bangli, malam ini terpaksa mengungsi ke dua banjar desa tetangga karena rumah mereka rusak berat.
"Pukul 16.27 dilaporkan di Desa Batur Selatan terdapat bangunan rumah warga rusak berat sehingga mengungsi ke Banjar Yeh Mampeh dan Banjar Tegal Sari," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi Pusdalops, Swanjaya, Rabu petang.
Selain merusak rumah warga, banjir bandang juga merendam 52 hektar persawahan milik warga dan menghanyutkan beberapa hewan ternak. Pemerintah Provinsi Bali telah mengirimkan bantuan berupa makanan siap saji untuk para korban banjir dan telah disalurkan melalui Bupati Klungkung.
Hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Bali kemarin mengakibatkan sejumlah bencana alam, seperti longsor dan banjir yang cukup parah di wilayah Buleleng dan Bangli. Enam warga tewas akibat tertimbun longsor di Bangli, sementara sejumlah bangunan termasuk hotel dan tempat ibadah mengalami kerusakan cukup parah.
Sementara itu Sebanyak lima desa terendam banjir di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur. Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan di Jakarta, Rabu (14/3/2012), banjir merendam sejak semalam.
"Hujan berintensitas tinggi sejak kemarin hingga sekarang telah menyebabkan banjir di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Ada lima desa yang tergenang yaitu Desa Oebelo 3.135 jiwa (62 kk), Desa Noemuke 1.650 jiwa (425 kk), Desa Toineke 3.008 jiwa (728 kk), Desa Tuafanu 100 jiwa (25 kk) dan Desa Kiufatu 270 jiwa (50 kk)," Sutopo menjelaskan.
Tercatat korban banjir ada satu orang meninggal dunia. Kondisi banjir masih berlangsung dengan ketinggian rata-rata satu meter di daerah yang biasanya kering dan gersang itu.
Di lain tempat Lombok Timur, 1.000 Jiwa Diungsikan akibat banjir bandang disertai angin kencang, Banjir bandang menerjang Kecamatan Sambelia dan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyusul hujan deras disertai angin kencang sejak Selasa (13/3/2012) sore hingga tadi malam. Sedikitnya seribu jiwa harus diungsikan, karena pemukiman mereka terendam. Namun dipastikan tak ada korban jiwa.
Banjir terparah terjadi di Desa Belanting, Kecamatan Sambelia. Di desa ini, sedikitnya 700 jiwa harus diungsikan, setelah pemukiman mereka diterjang air bah disertai batu yang berasal dari luapan Koko’ (sungai) Putik yang membelah Kecamatan Sambelia.
Luapan sungai yang berhulu di Danau Segara Anak, Gunung Rinjani ini juga menyebabkan sedikitnya 200 warga harus dievakuasi dari Desa Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun. Banjir juga menerjang beberapa desa lain yang seluruhnya terletak di kaki Gunung Rinjani.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB, Husnuddin Ahchid mengatakan, pihaknya saat ini masih terus menghimpun data. Namun begitu, dipastikan tak ada korban jiwa.
Wallahu A'lam
Sumber : kompas.com dan news.detik.com