Home » » Banjir Kembali Melanda

Banjir Kembali Melanda

Bencana alam kembali melanda Indonesia, kali ini terjadi di Bali. Peristiwa banjir dan tanah longsor menimpa pulau dewata. Puluhan Rumah dan Ternak Tersapu Banjir.

Warga Buleleng, Bali, trauma dengan banjir yang melanda mereka. Warga belum membersihkan sisa bekas banjir. Mereka memilih mengungsi ke rumah kerabat. Tumpukan sampah berserakan di sekitar rumah di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan. Benda-benda berharga seperti mobil belum dievakuasi. Warga hanya bergotong royong memasang kabel listrik yang putus akibat terjangan banjir bandang. Mereka pasrah dengan musibah itu. Mereka berharap pemerintah menyalurkan bantuan.

Kerusakan terparah dialami warga Banjar Cemblong Desa Sudaji. Dari pantauan SCTV, Rabu (14/3), puluhan rumah rusak dan dipenuhi air serta lumpur. Setelah hujan reda, warga bergotong royong membersihkan sisa-sisa lumpur yang memenuhi rumah serta jalan desa. Banjir bandang yang diduga disebabkan jebolnya tanggul itu dikhawatirkan akan terjadi lagi bila hujan deras turun. Tidak ada korban dalam musibah ini, Namun Kerugian Material

Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, setidaknya ada 14 titik tanah longsor dimana 8 diantaranya menutup total akses jalan yang menimbulkan kemacetan. "BPBD Provinsi Bali dan BPBD Buleleng bersama dinas PU Provinsi dan kabupaten telah melakukan penanganan. Akses jalan sudah bisa dibuka pada pukul 13.00 dan transportasi kembali normal," .

Hasil pendataan Pusat Pengendalian dan Operasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Provinsi Bali menunjukkan ada sekitar 56 desa di Bali rawan banjir. Daerah-daerah itu tersebar di beberapa wilayah, termasuk di kawasan wisata Kuta dan Jimbaran

“Berdasarkan hasil evaluasi kejadian dari tahun ke tahun, maka kami menetapkan peta kawasan rawan banjir di Bali. Hasilnya menunjukkan, ada 56 desa di Bali rawan bencana. Bahkan, sebagian besar dari jumlah tersebut diklasifikasi dengan kerawanan banjir yang tinggi,” kata Kepala Pusdalops PB Provinsi Bali, Putu Anom Agustina, di Denpasar hari ini.

Dari 56 desa rawan banjir tersebut, jumlah terbanyak berada di Kabupaten Buleleng yakni, 33 desa dari 8 kecamatan. Kabupaten Jembrana sebanyak 7 desa dan Badung 6 desa. Sementara itu, Kota Denpasar juga sangat berpotensi dilanda banjir. Ada 10 desa di ibukota provinsi Bali ini yang rawan terendam air. Bahkan, tempat-tempat wisata juga terancam banjir.

Khusus untuk Kota Denpasar dan Badung, potensi banjir justru terjadi di beberapa pusat pariwisata dan pemerintahan seperti di kawasan wisata Kuta dan Jimbaran, Bila banjir tiba, katanya, air akan menggenangi ruas jalan provinsi dan jalan kabupaten karena struktur jalan yang cekung dan drainase yang kurang bagus.


Di Kabupaten Buleleng dan Jembrana, penyebab banjir didominasi oleh dangkalnya sungai, banyaknya pemukiman di daerah hulu sungai, penyempitan saluran sungai, dan lokasi sawah yang lebih tinggi dari pemukiman atau jalan raya. Selain itu, penyebab banjir ditengarai akibat perambahan hutan serta alih fungsi lahan dari lahan hutan menjadi tanaman umur pendek seperti sayur-sayuran dan bunga serta tanaman palawija lainnya.

Akibatnya, daerah resapan air berkurang sehingga bila hujan tiba seluruh air akan mengaliri sungai, bahkan ada yang meluap hingga ke rumah-rumah penduduk

Dari Berbagai Sumber


Share this article :

Followers

 
Support : Creating Website | Template | Mas
Copyright © 2011. Dunia Dan Akherat - All Rights Reserved
Template Modify and Proudly powered by Free Blog