Bencana puting beliung dan banjir bandang melanda, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut). Sebanyak 77 rumah penduduk di Desa Pinonobatuan dan Imandi rusak diterjang puting beliung. Lalu, puluhan rumah lainnya terendam air banjir bandang yang mencapai ketinggian 1-2 meter.
"Kami memang belum mendapat informasi resmi dari lokasi kejadian ataupun pemerintah kabupaten tentang musibah ini. Tetapi, untuk sementara sesuai kabar yang beredar, akibat bencana yang terjadi di Kabupaten Bolaang Mongodow, sekitar 77 rumah warga rusak," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Sulut Hoyke Makarauw di Manado, Rabu (9/5).
Jarak lokasi bencana dari Kota Manado sekitar 200 km arah Selatan. Menurut Hoyke, pemerintah provinsi telah menerjunkan petugas khusus ke lokasi bencana untuk mendata dan melihat langsung kondisi masyarakat yang tertimpa bencana. Sejumlah bantuan kemanusian juga telah disiapkan.
"Bantuan kemanusian tinggal dibawa saja ke lokasi bencana, tetapi tentu harus ada data resmi dahulu apa yang dibutuhkan warga. Misalnya, kalau warga tidak bisa tinggal lagi di rumah yang rusak berapa jumlahnya yang diungsikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulut tentu harus menyediakan tenda, dan makanan," ujarnya.
Karena itu, Hoyke menepis anggapan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Sulut tidak memperhatikan warga yang terkena musibah tersebut. Alasannya, instansi ini selalu siap siaga membantu warga yang terkena musibah bencana, hanya saja mesti dibarengi dengan pendataan yang akurat.
"Lokasi bencana kan agak jauh dari Kota Manado. Sebetulnya, saat terjadi bencana Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow mesti langsung turun tangan tanpa harus menunggu aparat bantuan dari pemerintah provinsi. Sebab, disetiap kabupaten/kota ada instansi badan penanggulangan bencana," tegasnya.
Dihubungi wartawan terpisah, Kepala Kantor Kecamatan Dumoga Timur Yohanes Lomban menguraikan, akibat bencana itu, 21 rumah penduduk di Desa Pinonobatuan Barat rusak, di Desa Pinonobatuan induk 46 rumah rusak, di Kelurahan Imandi 10 rumah warga rusak serta 15 rumah terendam banjir luapan air Sungai Moosi.
"Tidak ada korban jiwa dalam musibah bencana ini," ujarnya.
"Kami memang belum mendapat informasi resmi dari lokasi kejadian ataupun pemerintah kabupaten tentang musibah ini. Tetapi, untuk sementara sesuai kabar yang beredar, akibat bencana yang terjadi di Kabupaten Bolaang Mongodow, sekitar 77 rumah warga rusak," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Sulut Hoyke Makarauw di Manado, Rabu (9/5).
Jarak lokasi bencana dari Kota Manado sekitar 200 km arah Selatan. Menurut Hoyke, pemerintah provinsi telah menerjunkan petugas khusus ke lokasi bencana untuk mendata dan melihat langsung kondisi masyarakat yang tertimpa bencana. Sejumlah bantuan kemanusian juga telah disiapkan.
"Bantuan kemanusian tinggal dibawa saja ke lokasi bencana, tetapi tentu harus ada data resmi dahulu apa yang dibutuhkan warga. Misalnya, kalau warga tidak bisa tinggal lagi di rumah yang rusak berapa jumlahnya yang diungsikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulut tentu harus menyediakan tenda, dan makanan," ujarnya.
Karena itu, Hoyke menepis anggapan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Sulut tidak memperhatikan warga yang terkena musibah tersebut. Alasannya, instansi ini selalu siap siaga membantu warga yang terkena musibah bencana, hanya saja mesti dibarengi dengan pendataan yang akurat.
"Lokasi bencana kan agak jauh dari Kota Manado. Sebetulnya, saat terjadi bencana Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow mesti langsung turun tangan tanpa harus menunggu aparat bantuan dari pemerintah provinsi. Sebab, disetiap kabupaten/kota ada instansi badan penanggulangan bencana," tegasnya.
Dihubungi wartawan terpisah, Kepala Kantor Kecamatan Dumoga Timur Yohanes Lomban menguraikan, akibat bencana itu, 21 rumah penduduk di Desa Pinonobatuan Barat rusak, di Desa Pinonobatuan induk 46 rumah rusak, di Kelurahan Imandi 10 rumah warga rusak serta 15 rumah terendam banjir luapan air Sungai Moosi.
"Tidak ada korban jiwa dalam musibah bencana ini," ujarnya.
