Empat orang menderita luka bakar dalam kebakaran perahu kecil di Pelabuhan Labuan Angin, Gunung Sitoli, Sumatera Utara (Sumut). Para korban masih mendapat perawatan di rumah sakit setempat, Kepala Kepolisian Resor (Kapores) Nias, AKBP Mardiaz Kusin Dwihananto menyatakan, peristiwa kebakaran kapal ini murni kecelakaan. Kapal yang terbakar itu pun sudah tenggelam tak lama setelah terbakar.
"Ini kapal kecil, ukurannya paling sekitar meter panjangnya. Cuma karena namanya kapal motor, disangka kapal pengangkut penumpang yang besar itu," kata Mardiaz melalui telepon. Disebutkan Mardiaz, Kapal Motor Bina Bersama yang berbobot 4 GT itu terbakar pada Senin malam sekitar pukul 18.30 WIB. Kapal ini milik Arinto Zebua, warga Desa Ujung Sialib, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil. Saat kejadian, kapal rencananya akan berangkat menuju Pulau Banyak, Aceh Singkil, Aceh.
Api diduga bersumber dari ruang mesin. Saat akan dinyalakan oleh Sandy Cakra Eli ada percikan api dari aki dan kemudian menyambar kemana-mana. Saat itu kapal membawa satu jeriken bensin dan tiga drum solar serta barang-barang mudah terbakar lainnya.
"Para korban kemudian menyelamatkan diri, terjun ke laut, tetapi mengalami luka bakar," tukas Mardiaz.
Para korban masing-masing, Bezisokhi Waruwu alias Ucok yang mengalami luka bakar di bagian kedua tangan, kaki sebelah kanan, dan wajah. Kemudian Sandy Cakra Eli Harefa (24) yang mengalami luka bakar seluruh tubuh, lalu Odaliga Zebua (32) ABK yang juga warga Pulau Banyak, Aceh Singkil, yang mengalami luka bakar di bagian kedua tangan, kedua kaki dan dada.
"Sedangkan satu korban lainnya alami luka bakar di bagian wajah dan kedua tangan," katanya. Para korban saat ini dirawat di RSU Gunung Sitoli. Kondisi mereka umumnya stabil setelah mendapat perawatan.