Banjir lumpur yang menerjang 16 rumah dan tambak ikan warga Talang Sari, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Samarinda Utara, menjadi pelajaran bagi Pemkot Samarinda untuk serius dalam mengambil berbagai langkah pencegahan agar musibah serupa tak terulang kembali. Oleh karena itu, pemkot Samarinda memanggil PT Davindo dan CV 77 ke Balaikota Samarinda untuk segera melakukan perbaikan lingkungan sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan yang telah menimbulkan musibah kepada warga di sekitar lokasi operasinya.
Menurut Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail, PT Davindo Jaya Mandiri selaku perusahaan pengembang perumahan dan Perusahaan Tambang Batubara CV 77 diminta segera menunjukkan aksi di lapangan. Rekomendasi pemkot adalah membuat jebakan-jebakan penghijauan dari tumbuhan yang tujuannya agar sedimentasi berupa pasir maupun lumpur tidak turun ke permukiman warga akibat adanya aktivitas pembukaan lahan. Ini sebagai langkah awal antisipasi mengingat belakangan ini curah hujan cukup tinggi.
"Saya minta besok pagi, kedua perusahaan ini sudah melakukan action di lapangan untuk melakukan pencegahan agar banjir lumpur tidak turun lagi ke perkampungan warga tentunya dengan membuat jebakan atau sedimen trap," jelas Wawali usai pertemuan.
Langkah tersebut dilakukan sambil menunggu progres yang direncanakan kedua perusahaan tersebut dalam membuat perencanaan seperti kolam penampungan air atau lumpur yang akan dibuat. Tenggat waktu yang diberikan pemkot satu minggu. "Kita berharap, Rabu depan sudah ada design steling pont permanen hasil perencanaan dari masing-masing konsultan, pembiayaannya nanti sharing dana dari kedua perusahaan tersebut," tegasnya.
Wallahu A'lam