Home » , , , , » Tanah Longsor Untuk Kelima Kalinya

Tanah Longsor Untuk Kelima Kalinya

Warga dan pengguna jalan diimbau berhati-hati jika akan melewati Jln. Sersan Badjuri, tepatnya di Kampung Panyairan RT 01/RW 10 Desa Cihideung, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat (KBB). Sebab, untuk kelima kalinya sebuah tebing longsor dan menutupi badan jalan pada Selasa (10/4) sekitar pukul 02.00 WIB.

Akibat longsoran material tanah tersebut, akses jalan menuju Cihideung sempat terputus. Jalan baru bisa dilalui kendaraan pada Selasa (10/4) pukul 07.00 WIB setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, dan instansi terkait mengerahkan alat berat untuk mengevakuasi material tanah yang menutup badan jalan.

"Sejak terjadi longsor hingga pagi hari jalan tidak bisa dilewati karena tanah longsor menutupi jalan. Kami bersama warga melakukan kerja bakti untuk membersihkan jalan agar bisa dilewati," ujar Kepala BPBD KBB, Maman Sulaeman di lokasi kejadian, Selasa (10/4).

Dikatakan Maman, longsor tersebut merupakan yang kelima kalinya terjadi. Hal ini, katanya, dimungkinkan karena tebing yang ada di tepi jalan itu rawan longsor karena sama sekali tidak ada tanaman penguat di atasnya. "Terakhir, pada tahun 2010 juga sempat terjadi longsor. Kalau dilihat, tempat ini memang sangat rawan. Di atas tebing, sama sekali tidak ada pepohonan yang bisa menghambat terjadinya longsor," ucapnya.

Warga diminta berhati-hati karena hingga Selasa (10/4) sore, longsor susulan dilaporkan masih terjadi, meskipun skalanya tidak terlalu besar. Karena Jln. Sersan Badjuri termasuk jalur ekonomi, kata Maman, BPBD KBB berupaya bergerak cepat menyingkirkan materiat tanah. "Kami langsung bekerja keras membuka jalan ini. Jalan ini merupakan akses utama," katanya.

Setelah berkoordinasi, Dinas Bina Marga dan Pengarian (DBMP) KBB langsung mengirimkan alat berat untuk membersihkan jalan dari longsoran. "Selain alat berat, kami juga meminta bantuan Pemadam Kebakaran KBB untuk membantu membersihkan jalan dari bekas longsoran," katanya.

BPBD KBB harus berterima kasih kepada seorang warga yang bersedia menampung tanah longsoran. Sebab, sebelumnya petugas sempat bingung membuang material tanah. "Untung ada warga yang bersedia menampung tanah longsoran sehingga masalah tanah ke mana dibuangnya, bisa terpecahkan," katanya.

Agar kejadian tidak terulang, Maman mengimbau pemilik lahan untuk melakukan penanaman pohon di sekitar tebing tersebut. Sebab, ia khawatir, kalau dibiarkan, bisa terus-menerus terjadi longsor. Sementara itu, salah seorang warga, H. Achirmansjah (60) yang tempat tinggalnya berada di dekat tempat kejadian mengaku sempat mendengar suara gemuruh dan teras rumahnya bergetar sebelum longsor terjadi.

"Saat itu, saya tengah tidur dan istri saya membangunkan kalau terasa ada getaran dengan bunyi gemuruh. Setelah saya lihat ke depan rumah, dan ternyata terjadi longsor," jelasnya.

Achirmansjah mengatakan, pada saat kejadian, tidak sedang turun hujan. "Hujan turun itu pada sore hari (Senin, red) dan itu juga tidak besar. Pada saat hujan itu, jalan tertutup tanah merah yang dibawa air sehingga banyak motor yang jatuh," jelasnya.


Share this article :

Followers

 
Support : Creating Website | Template | Mas
Copyright © 2011. Dunia Dan Akherat - All Rights Reserved
Template Modify and Proudly powered by Free Blog