Home » , , , » Puting Beliung Kembali Menerjang

Puting Beliung Kembali Menerjang

Angin puting beliung kembali menerjang kawasan Garut, Jawa Barat, Ahad (1/4) petang. Sebuah rumah makan yang berlokasi di Jalan Terusan Pembangunan, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul roboh. Rumah makan yang roboh ini juga menimpa sebuah mobil Toyota Avanza yang terparkir di dalam rumah makan.  

Didih sang pemilik rumah sedianya akan memeriksa rumah makan yang baru selesai dibangun tersebut.

Namun, belum sempat keluar dari dalam mobilnya, tiba-tiba terdengar suara gemuruh angin dan selang beberapa menit kemudian angin menerjang bangunan hingga ambruk dan menimpa Didih serta dua anaknya yang masih berada di dalam mobil.

Ketiga korban baru bisa keluar dari dalam mobil setelah dibantu warga. Beruntung keluarga Didih selamat dari reruntuhan bangunan yang roboh. 

Di lokasi yang sama, kuatnya hempasan angin juga menumbangkan sebuah pohon berukuran besar yang berada di pinggir jalan dan menimpa sebuah rumah warga. Akibatnya bangunan rumah tersebut mengalami kerusakan di bagian atapnya.

Angin puting beliung juga menumbangkan pohon dan menimpa beberapa rumah di Kampung Kondangsari sehingga melukai tiga orang warga, yakni Enok (12), Imas (28), dan Saripudin (17). Bahkan, Enok sempat dilarikan ke Puskesmas Cibatu karena mengalami luka serius pada bagian kepala. "Angin puting beliung itu melanda dalam waktu yang sangat singkat, sekitar empat hingga lima menit. Namun kekuatannnya yang dahsyat membuat ratusan pohon besar, seperti pohon jati, albasiah, mahoni, dan pohon petai berguguran. Warga yang merasa panik berhamburan untuk menyelamatkan diri," jelas Tatan.

Namun nahas bagi Saripudin, salah seorang warga. Saat hendak menyelamatkan diri, dia nyaris tergulung angin yang bertiup sangat kencang. Untungnya, beberapa warga dengan sigap menolongnya.  Sementara itu, Kades Cibatu, Tatang Rusmana mengatakan, selain menghancurkan puluhan rumah, angin puting beliung juga merusak sejumlah fasilitas umum, seperti masjid, kantor desa, posyandu, dan lainnya.  Hingga sejauh kini, pihaknya masih melakukan pendataan jumlah korban. Kendati tidak ada korban jiwa, dugaan sementara, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Pergeseran tanah meluas

Sementara itu, meski pergeseran tanah hingga di Desa Cimenteng, Kec. Curug Kembar, Kab. Sukakumi kian meluas, jumlah pengungsi korban rumah retak-retak hingga Rabu (27/3) belum bertambah, masih tetap 5 kepala keluarga (KK). Umumnya para pengungsi yang menempati dua bangunan tenda darurat tersebut didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Sukabumi.

Guna mengantisipasi kekurangan bahan pangan selama berada di pengungsian, BPBD Kab. Sukabumi telah memasok bahan natura berupa beras, lauk-pauk, mi instan, dan jenis makanan lainnya. Hingga kemarin, persediaan bahan logistik selama berada di pengungsian masih mencukupi. Kepala BPBD Kab. Sukabumi Perry Furkon didampingi Kabid Logistik dan Kedaruratan Usman Susilo membenarkan, lima KK yang kondisi bangunannya terancam roboh terpaksa diungsikan ke tenda darurat yang didirikan BPBD.

"Mereka diungsikan karena khawatir bangunan rumahnya mengancam kelamatan," katanya.

Hingga 3 April, Manggarai Timur Darurat Bencana

Kabupaten Manggarai Timur berstatus darurat bencana, setelah angin puting beliung merusak ribuan rumah dan berbagai fasilitas lainnya di 51 desa pada 6 kecamatan, di Kabupaten Manggarai Timur. "Sehubungan dampak besar puting beliung selama empat hari, Bupati Manggarai Timur menetapkan masa darurat dari 21 Maret-3 April 2012," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Jakarta, Minggu (25/3).

Menurutnya, status tersebut ditetapkan Bupati Kabupaten Manggarai Timur karena penanganan dampak bencana belum terselesaikan setelah angin puting beliung menerjaang kabupaten ini selama empat hari, yakni pada 14-17 Maret 2012.  Akibat bencana tersebut, tercatat dua orang meninggal dunia, yakni Lucia Sangut, 80 tahun, yang menderita sakit dan stres, dan Lucia Loji, 50 tahun, akibat tertimpa pohon. Selain itu, angin puting beliung juga merusak ribuan rumah penduduk. Sesuai data BNPB tercatat, 1154 rumah rusak berat, 1140 rusak ringan, dan 67 rumah rusak sedang.

Dilaporkan pula, 57 sekolah mengalami rusak berat dan 9 rusak ringan, 1 sarana kesehatan rusak berat dan 1 rusak ringan, serta 8 sarana ibadah rusak berat dan 7 rusak ringan. Sarana lainnya, 5 fasilitas sosial rusak berat dan 2 kantor pemerintah rusak berat, serta 3 rusak ringan.Sedangkan pada sektor pertanian dan perkebunan, angin puting beliung merusak 1.072 pohon cengkeh yang mengakibatkan kerugian sekitar Rp 398 juta dan merusak komoditas pertanian dan perkebunan lainnya.Terkait bencana tersebut, Bupati Manggarai Timur telah meminta bantuan Privinsi Nusa Tenggara Timur. BNPB memberikan bantuan sebesar Rp 400 juta kepada BPBD NTT untuk membantu penanganan darurat bencana.

Masyarakat yang menjadi korban bencana, masih tinggal di pengungsi atau bersama kerabat dan tetangga dekat. Dilaporkan, untuk sementara stok makanan terutama beras masih mencukupi. Namun, masyarakat membutuhkan bahan material, seperti seng, asbes, dan paku untuk memperbaikan rumah yang rusak ringan dan sedang.Tim BNPB dan beberapa instansi terkait telah berhasil menyingkirkan pohon tumbang yang menimpa sejumlah ruas jalan. Sedangkan untuk memperbaiki fasilitas umum, Pemda Manggarai Timur segera memperbaiki sekolah rusak dan menyalurkan 100 ton beras. Dilaporkan, aktivitas penduduk mulai berangsur normal. ( Dari berbagai sumber )

Wallahu A'lam


Share this article :

Followers

 
Support : Creating Website | Template | Mas
Copyright © 2011. Dunia Dan Akherat - All Rights Reserved
Template Modify and Proudly powered by Free Blog