Home » , , , , » Gempa Morowali Dan Isu Yang Tidak Bisa Dipertanggungjawabkan

Gempa Morowali Dan Isu Yang Tidak Bisa Dipertanggungjawabkan

Sulawesi Tengah , PALU, Gempa berkekuatan 5,7 skala Richter mengguncang Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (16/4/2012) sekitar pukul 10.17 Wita. Pusat gempa berada di Desa Bahoruru, Kecamatan Bungku Tengah, Morowali, pada kedalaman 10 km. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), posisi gempa berada pada 97 km tenggara Morowali atau 82 km tenggara Luwu Timur, Sulawesi Selatan, pada koordinat 2,59 Lintang Selatan dan 121,85 Bujur Timur.

Gempa ini memicu kepanikan warga. Informasi yang diperoleh di Morowali, saat gempa terjadi, warga yang berada di perkantoran, pasar, permukiman, dan sekolah langsung berhamburan keluar. Cukup lama warga menunggu di luar sampai kemudian kembali beraktivitas. Informasi yang diperoleh juga menunjukkan bahwa sejumlah perkantoran, termasuk gedung DPRD Morowali, rusak dan retak. 

Sejumlah warga pengungsi dari Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali di Sulawesi Tengah akibat panik pasca gempa tektonik yang mengguncang daerah itu berkekuatan 5,8 SR, Jumat dinihari , terus bertambah. Berdasarkan data dari Himpunan Pelajar Mahasiswa Menui Kepulauan di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Morowali, jumlah pengungsi yang bertambah hingga Rabu dinihari ini, tercatat sebanyak 831 orang.

"Sampai dengan malam ini, total pengungsi dari Menui Kepulauan bertambah sebanyak 831 orang," kata Rahim Siamo, Sekretaris Himpunan Keluarga Menui Kepulauan Cabang Kota Palu kepada wartawan di Palu, Selasa malam. Ratusan pengungsi tambahan ini tersebar masing-masing di Kendari, Sultra sebanyak 478 orang dan 353 orang lainnya di dataran Kabupaten Morowali.

Sementara itu, pihak kepolisian resor Morowali merilis sebanyak 2.035 warga Kecamatan Kepulauan Menui sebelumnya telah mengungsi ke dua dataran wilayah Morowali dan Kendari, Sultra. Ribuan pengungsi itu masing-masing sebanyak 570 orang diantaranya tertampung di tiga balai kelurahan yakni Kelurahan Marsole, Tofoiso, dan Mendui, serta SDN 2 Bungku Tengah.

Untuk wilayah Kendari, pihaknya mencatat sebanyak 1.465 warga Menui Kepulauan yang mengungsi karena jaraknya lebih dekat. Ribuan pengungsi itu masing-masing ada yang menginap di Pelabuhan Feri Kota Lama Kendari sekitar 100 orang, di Desa Mekar, Kecamatan Toronipa, Kabupaten Konawe sekitar 365 orang.

Kapolres Morowali, AKBP Deden Garnada yang dihubungi terpisah mengatakan, ribuan pengungsi warga Menui Kepulauan ke wilayah Bungku Tengah, Morowali dan Kendari, Sultra itu, karena panik menyusul adanya isu bahwa pulau yang mereka tinggali akan tenggelam akibat gempa tersebut. "Padahal isu itu tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata dia.

Akibat gempa tektonik itu, pihaknya mencatat ada 19 rumah penduduk mengalami rusak ringan, tiga sarana ibadah, dan dua bangunan sekolah rusak, dengan kerugian materil mencapai Rp70 juta. "Namun korban jiwa akibat gempa tektonik itu nihil," tutur kapolres Deden.(dari berbagai sumber)

Wallahu A'lam


Share this article :

Followers

 
Support : Creating Website | Template | Mas
Copyright © 2011. Dunia Dan Akherat - All Rights Reserved
Template Modify and Proudly powered by Free Blog