Tiga kampung di Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, sekitar 250 km utara Bandarlampung, terisolasi akibat banjir bandang. Banjir bandang yang terjadi Minggu merendam puluhan hektare lahan dan beberapa infrastruktur jalan di daerah itu. "Tiga kampung yang terkena banjir itu meliputi Kotabumi, Kotabaru dan Sungsang. Ketinggian air di Kampung Kotabumi mencapai pinggang orang dewasa," kata Sekretaris Kampung Kotabaru, Taufik, di Way Kanan.
Nilai kerugian materi akibat banjir tersebut, menurut Taufik, belum bisa diketahui. Namun yang jelas, kata dia, puluhan hektare lahan jagung, ketela dan sawit serta beberapa rumah penduduk di tiga kampung tersebut terendam air dengan kondisi paling parah di Kampung Kotabumi. Karena itu, ujarnya, tindaklanjut dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan banjir tahunan tersebut.
Beberapa warga setempat mengatakan, banjir tahunan itu terjadi karena meluapnya Sungai Way Besay setelah hujan mengguyur sejak pukul 00.30 WIB sampai dengan 10.00 WIB hari ini. "Jika nanti malam hujan turun dengan deras lagi, keadaan akan semakin parah," kata seorang warga Dusun Penengahan, Kampung Kotabaru, Hasanudin.
Akses untuk menuju ke Kampung Kotabumi dan Sungsang dari Dusun Penengahan, Kampung Kotabaru, sejumlah masyarakat terpantau masih menggunakan jasa perahu kendati banjir mulai menyusut. "Sekarang memang sudah mulai surut, namun pemerintah daerah di sini harus turun tangan dan bertindak, mengingat hal tersebut merupakan permasalahan rutin setiap tahun," kata Hasanudin.
Wartawan ANTARA di lapangan menyaksikan kondisi debit dua sungai besar di daerah tersebut yakni Way Besay dan Way Umpu meningkat tajam sekitar 3 hingga 4 meter dari sebelumnya. Dikhawatirkan, banjir masih akan terus berlangsung dan berdampak lebih buruk bagi masyarakat setempat. (ANTARA News)
Wallahu A'lam