Home » » Mengingat kematian

Mengingat kematian

Antara Dia, Aku dan Kamu (Ingat Mati, Ingat Sakit, Ingat Saat Sulit) Kematian merupakan persinggahan pertama manusia di alam akhirat. Kematian ialah terputusnya hubungan antara ruh dengan badan, berpisahnya kaitan antara keduanya, bergantinya kondisi, dan berpindah dari satu negeri ke negeri lainnya. Yang dimaksud dengan kematian dalam pembahasan berikut ini adalah al maut al kubra, sedangkan al maut ash shughra sebagaimana dimaksud oleh para ulama, ialah tidur. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Allah memegang jiwa orang ketika matinya dan memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan.” (QS. Az Zumar : 42)

Faktor-Faktor yang Dapat Mengingatkan Kematian

Ziarah kubur, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berziarah kuburlah kalian sesungguhnya itu akan mengingatkan kalian pada akhirat” (HR. Ahmad dan Abu Daud dan dishahihkan oleh Al Albani), mengunjungi mayit ketika dimandikan dan melihat proses pemandiannya, menyaksikan proses sakaratul maut dan membantu mentalqin, mengantar jenazah, menyolatkan, dan ikut menguburkannya, membaca Al Qur’an, terutama ayat-ayat yang mengingatkan kepada kematian dan sakaratul maut. Seperti firman Allah Ta’ala yang artinya, “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya” (QS. Qaaf : 19),

merenungkan uban dan penyakit yang diderita, karena keduanya merupakan utusan malaikat maut kepada seorang hamba, merenungkan ayat-ayat kauniyah yang telah disebutkan Allah Ta’ala sebagai pengingat bagi hamba-hambaNya kepada kematian. Seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, badai, dan sebagainya, menelaah kisah-kisah orang maupun kaum terdahulu ketika menghadapi kematian, dan kaum yang didatangkan bala’ atas mereka.

Faidah Mengingat Kematian

Di antara faidah mengingat kematian adalah : (1) memotivasi untuk mempersiapkan diri sebelum terjadinya kematian; (2) memendekkan angan-angan, karena panjang angan-angan merupakan sebab utama kelalaian; (3) menjadikan sikap zuhud terhadap dunia, dan ridha dengan bagian dunia yang telah diraih walaupun sedikit; (4) sebagai motivasi berbuat ketaatan; (5) sebagai penghibur seorang hamba tatkala memperoleh musibah dunia; (6) mencegah dari berlebih-lebihan dan melampaui batas dalam menikmati kelezatan dunia; (7) memotivasi untuk segera bertaubat dan memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat; (8) melembutkan hati dan mengalirkan air mata, mendorong semangat untuk beragama, dan mengekang hawa nafsu; (9) menjadikan diri tawadhu’ dan menjauhkan dari sikap sombong dan zhalim dan; (10) memotivasi untuk saling memaafkan dan menerima udzur saudaranya.

Ingat sakit….
aku semakin merindukanmu di sisiku…
andai waktu bisa terulang kembali
cerita bahagia buat kita

Ingat saat sulit….
aku sungguh bangga padamu
walau diterpa badai kau tetap tersenyum ikhlas lapang dada


 كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ

 عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari. kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185).

Bergegaslah untuk menanam ketakwaan diri, Maka kau akan memetik buahnya setelah kematian. Jika semua laku seseorang, lahir maupun batin, sudah (sampai) pada purna tawajjuh-nya, maka kasih Allah akan selalu menyertainya, Allah akan menyibakkan tirai karamah (kelebihan) dan ilmu- ilmu Allah yang tersirat. Semua itu lahir dari buah ketulusan dan keikhlasannya dalam beribadah, dan Allah mengganti ketulusan itu dengan Taufiq-Nya. Dan bila kesalehan ritual itu disertai dengan kesalehan sosial, Allah akan menuntun pendengaran dan pengelihatan kekasih- Nya kepada hal-hal yang dicintai-Nya "Allah adalah pemimpin bagi orang-orang yang beriman, yang membawa mereka dari jalan kegelapan menuju jalan terang benderang.

Wallahu A'lam


Share this article :

Followers

 
Support : Creating Website | Template | Mas
Copyright © 2011. Dunia Dan Akherat - All Rights Reserved
Template Modify and Proudly powered by Free Blog